Oleh Cantik Kumalasari*
Saya dan keluarga termasuk yang tidak suka politik, karena politik itu
busuk. Partai politik itu busuk, mengejar kekuasaan setinggi-tingginya
dengan menghalalkan berbagai cara. Saya benci semua partai politik
termasuk PKS. Bagi kami, PKS suka membawa-bawa agama ke dalam politik,
justru akan membuat agama itu jadi jelek.
Pasca kasus suap daging
sapi oleh LHI mantan presiden PKS, saya dan keluarga makin benci dengan
PKS, dan sempat melontarkan makian dan cacian kepada partai ini.
Tapi
berhari-hari membaca tulisan-tulisan yang berisi kebencian kepada PKS,
lalu membandingkan dengan partai lainnya… lama-lama timbul penyesalan.
Saya merasa hujatan, cacian, umpatan kepada PKS terlalu berlebihan. Saya
menyadari kerja-kerja kader PKS di masyarakat jauh lebih baik daripada
gonjang-ganjing partai lain. Saya melihat wajah kader-kader PKS seperti
bukan politikus…tapi santri, anak-anak pengajian yang rendah hati, ramah
dan suka menolong. Saya malu kepada orang-orang yang saya hujat selama
ini.
Ini murni dari hati nurani saya, semakin saya pelajari
tentang PKS, semakin saya melihat PKS itu sebenarnya sangat berbeda
dengan partai lain. Apalagi saya sempat membaca beberapa artikel di
www.pkspiyungan.org yang sepertinya itu khusus untuk kader-kadernya.
PKS
itu asset bangsa yang harus dijaga. Kalau ada kekurangan, apa sih di
dunia ini yang tidak ada kekurangan? Kalau ada kader atau petingginya
yang berbuat salah, siapa sih di dunia ini yang tidak pernah bersalah?
Partai lain ada yang korupsi lebih besar dan berkali-kali.. tapi seingat
saya, tidak ada yang dihujat sehebat PKS seperti saat ini. Saya
membaca, selama ini memang belum pernah kejadian ada petinggi PKS yang
melakukan korupsi, begitu salah satu jadi tersangka (dan belum tentu
benar), tiba-tiba PKS dituding seolah-olah adalah partai terkorup
se-Indonesia.
Akhirnya saya juga menemukan fakta bahwa PKS
merupakan partai yang kadernya paling solid se Indonesia. Justru inilah
kekayaan yang tidak dimiliki di Partai lain. Selain itu, terlihat PKS
adalah partai yang melahirkan pemimpin, bukan partai yang dilahirkan
oleh pemimpin. PKS jadi pemenang pemilu waktu itu di DKI, bukan karena
ketokohan. Tapi PKS memunculkan tokoh-tokoh baru. Termasuk yang baru
saja muncul dan saya ikuti orasi-orasinya yang menggugah, yaitu presiden
barunya, M. Anis Matta. Orasinya luar biasa, mampu menggugah hati
kader-kadernya. Bahkan menurut saya, mudah-mudahan ini tidak provokatif,
saya berharap orang seperti Anis Matta ini diperlukan di Republik
Indonesia ini sebagai Presiden. Sekali lagi, PKS itu menurut saya adalah
asset bangsa…harus dijaga dan dipertahankan.
Akhirnya, saya ingin
menyampaikan pesan penting saya : Maafkan kami PKS…kami yang selama ini
menghujatmu, menghinamu, dan melecehkanmu…. sebenarnya adalah tanda
cinta kepadamu. Kami bukanlah yang lebih baik darimu… Maju terus..
semoga target kalian tercapai, katanya mau jadi 3 besar.
*http://politik.kompasiana.com/2013/02/13/maafkan-kami-pks-533145.html
Rabu, 13 Februari 2013
Maafkan Kami PKS
17.27
PKS Prambanan Sleman
No comments
0 komentar:
Posting Komentar