Jumat, 10 Mei 2013

"PENJELASAN TIFATUL SEMBIRING TERKAIT HEBOH PEMBERITAAN PKS OLEH MEDIA"

 
"PENJELASAN TIFATUL SEMBIRING TERKAIT HEBOH PEMBERITAAN PKS OLEH MEDIA"


1. Assalamu'alaikum wrwb, selamat malam tweeps sekalian. Semoga selalu dlm sehat dan semangat. Amien. Sy akan kultwit..☺ 

2. Pertama mengenai salah paham proses penyitaan mobil di DPP PKS oleh petugas KPK. Menurut sekuriti gedung petugas KPK tiba pkl 22.00 malam.

3. T api menurut keterangan Johan Budi KPK tiba pukul 20.00 senin malam 6/5/2013. Jadi ada perbedaan 2 jam...

4. Menurut SG (sekuriti gedung) petugas tidak membawa surat penyitaan dan tdk jelas brp mobil dan mobil yg mana yg akan disita.

5. Ketika ditanyakan, petugas KPK menjawab "surat itu nanti saja, bisa menyusul". Menurut Johan Budi, petugas KPK membawa surat penyitaan.

6. Menurut SG, petugas KPK berucap "Gedung PKS inipun bisa kami sita". Mrk bersitegang SG tdk mau melepaskan mobil2 tsb. Lalu mobil disegel.

7. Pagi selasa 7/5 sy dpt info dr teman2, sy dalami. Berita2 ramai dg judul "PKS halangi penyitaan mobil2 milik LHI".

8. Info teman2 di DPP PKS mobil yg mau dibawa 6, pdhl mobil LHI hanya 1 dan 1 lagi kend operasional DPP. 3 lg mlk kader.

9. Sy kontak Pak Johan Budi. Lalu sy kontak DPP PKS. Pernyataan AlMuzammil Yusuf-DPP, "Silakan sita mobil2 tsb, tapi buat berita acaranya".

10. Kesimpulan: Silakan disita mobil2 di gdg PKS yg diduga ada kaitan dg kasus LHI, tapi harus sesuai prosedur hukum.

11. Kedua ttg Ahmad Fathanah (AF) yg memang jadi biang masalah yg mencoreng nama PKS. AF bukan kader, bukan pengurus PKS.

12. AF berteman dg Pak Luthfi Hasan Ishaq (LHI) sjk dulu. AF pernah masuk penjara th 2005, terbukti wanprestasi voucher dan palsukan ttd LHI.

13. Info lain yg perlu diklarifikasi AF pernah di hukum di Thailand dan Australia. Stlh bebas AF kembali merapat kpd LHI.

14. AF memanfaatkan kedekatan dg LHI, diduga menjual nama LHI u/ dapatkan fee dan proyek2 u/ kepentingan pribadi.

15. Kaitan AF dg bbrp wanita, itu adalah tanggung jawab pribadi AF. Diluar pengetahuan pengurus PKS. Dia bukan kader PKS.

16. Pernyataan isteri AF bu Septi, bhw AF bukan kader PKS. Ayu Azhari: AF menjanjikan kerjaan show. Vitalia: AF kasih mobil dan berlian.

17. Dan wanita2 lain, terkait AF yg tidak ada hubungannya dg PKS. Kutipan media yg meng-ulang2 kata AF, LHI, Wanita2, terkesan satu kesatuan.

18. Kesimpulan: AF bukan kader PKS, memanfaatkan LHI. Minta uang kpd Laguna, u/ kepentingan pribadi. Yg tertangkap tangan adlh AF bukan LHI.

19. Jadi uang rp 1 Milyar itu tidak sampai ke LHI, disita KPK dr AF. Sy pernah komentar:"Kasus LHI bukan penyuapan, tp percobaan penyuapan".

20. Ketiga, kasus LHI dan saksi2: LHI ditahan dr DPP PKS sehari setelah AF ditangkap. KPK menyangka bhw uang dr AF akan diberikan kpd LHI.

21. KPK menyangka bhw LHI menggunakan pengaruhnya di Kementan untuk dapatkan tambahan kuota import daging sapi.

22. KPK menyangka LHI melalukan pencucian uang. Pengacara LHI, Pak Assegaf bertanya:"Pencucian uang yg mana? Wong uangnya blm diterima!"

23. Cacian thdp PKS merajalela, gambar2 kartun di socmed menyerang PKS. Sejumlah saksi2 dipanggil, isu seksi bagi media.

24. Hadir: Mentan Suswono, Dirjen, mantan dirjen, Ridwan ptra KH Hilmi, Sekjen PKS, Bendum PKS, Jazuli, isteri LHI. Besok KH Hilmi Aminuddin.

25. Hari senin 13/5 rencananya Presiden PKS Anis Matta. Adiknya Saldi Matta sudah. Tidak tahu siapa lg yg akan menyusul.

26. Wajar kader2 dan pengurus PKS bertanya ttg keadilan hukum. Ada kasus sebesar rp 1,3 Trilyun (rp 1.300 milyar) 2thn baru jadi tersangka..

27. Dan ybs tidak ditahan. Tapi LHI kasusnya rp 1 Milyar, uang belum diterima. Langsung ditahan, digelandang malam2 dari kantor DPP PKS?

28. Semua orang sama posisinya dihadapan hukum, hanya kader2 bertanya, mengapa ada perlakuan yang berbeda.

29. Soal orang2 yg dipanggil KPK, orang awam kadang sulit membedakan mana tersangka mana saksi. Ada yg tanya apakah AF presiden PKS?..☺

30. PKS masih me-nunggu2 apa tuduhan thd LHI. Siapa sebenarnya yg salah. Semoga keadilan tetap tegak di negeri ini ...

31. Sebagai partai dakwah, kami tetap meng-islah bangsa ini, PKS akan terus berjuang demi kebaikan dan kejayaan Indonesia. Tak peduli cacian.

32. Setiap perjuangan pasti ada rintangan dan cobaannya. Insya Allah kader2 PKS tetap tegar. Hingga mencapai "Kalimatullah hiyal 'ulya".

33. Kita harus tetap #HormatiProsesHukum dinegeri yang kita cintai ini. Terimakasih atas kesabaran tweeps budiman tlh mengikuti kultwit ini.


*sumber: twiter @tifsembiring1. Assalamu'alaikum wrwb, selamat malam tweeps sekalian. Semoga selalu dlm sehat dan semangat. Amien. Sy akan kultwit..☺

2. Pertama mengenai salah paham proses penyitaan mobil di DPP PKS oleh petugas KPK. Menurut sekuriti gedung petugas KPK tiba pkl 22.00 malam.

3. T api menurut keterangan Johan Budi KPK tiba pukul 20.00 senin malam 6/5/2013. Jadi ada perbedaan 2 jam...

4. Menurut SG (sekuriti gedung) petugas tidak membawa surat penyitaan dan tdk jelas brp mobil dan mobil yg mana yg akan disita.

5. Ketika ditanyakan, petugas KPK menjawab "surat itu nanti saja, bisa menyusul". Menurut Johan Budi, petugas KPK membawa surat penyitaan.

6. Menurut SG, petugas KPK berucap "Gedung PKS inipun bisa kami sita". Mrk bersitegang SG tdk mau melepaskan mobil2 tsb. Lalu mobil disegel.

7. Pagi selasa 7/5 sy dpt info dr teman2, sy dalami. Berita2 ramai dg judul "PKS halangi penyitaan mobil2 milik LHI".

8. Info teman2 di DPP PKS mobil yg mau dibawa 6, pdhl mobil LHI hanya 1 dan 1 lagi kend operasional DPP. 3 lg mlk kader.

9. Sy kontak Pak Johan Budi. Lalu sy kontak DPP PKS. Pernyataan AlMuzammil Yusuf-DPP, "Silakan sita mobil2 tsb, tapi buat berita acaranya".

10. Kesimpulan: Silakan disita mobil2 di gdg PKS yg diduga ada kaitan dg kasus LHI, tapi harus sesuai prosedur hukum.

11. Kedua ttg Ahmad Fathanah (AF) yg memang jadi biang masalah yg mencoreng nama PKS. AF bukan kader, bukan pengurus PKS.

12. AF berteman dg Pak Luthfi Hasan Ishaq (LHI) sjk dulu. AF pernah masuk penjara th 2005, terbukti wanprestasi voucher dan palsukan ttd LHI.

13. Info lain yg perlu diklarifikasi AF pernah di hukum di Thailand dan Australia. Stlh bebas AF kembali merapat kpd LHI.

14. AF memanfaatkan kedekatan dg LHI, diduga menjual nama LHI u/ dapatkan fee dan proyek2 u/ kepentingan pribadi.

15. Kaitan AF dg bbrp wanita, itu adalah tanggung jawab pribadi AF. Diluar pengetahuan pengurus PKS. Dia bukan kader PKS.

16. Pernyataan isteri AF bu Septi, bhw AF bukan kader PKS. Ayu Azhari: AF menjanjikan kerjaan show. Vitalia: AF kasih mobil dan berlian.

17. Dan wanita2 lain, terkait AF yg tidak ada hubungannya dg PKS. Kutipan media yg meng-ulang2 kata AF, LHI, Wanita2, terkesan satu kesatuan.

18. Kesimpulan: AF bukan kader PKS, memanfaatkan LHI. Minta uang kpd Laguna, u/ kepentingan pribadi. Yg tertangkap tangan adlh AF bukan LHI.

19. Jadi uang rp 1 Milyar itu tidak sampai ke LHI, disita KPK dr AF. Sy pernah komentar:"Kasus LHI bukan penyuapan, tp percobaan penyuapan".

20. Ketiga, kasus LHI dan saksi2: LHI ditahan dr DPP PKS sehari setelah AF ditangkap. KPK menyangka bhw uang dr AF akan diberikan kpd LHI.

21. KPK menyangka bhw LHI menggunakan pengaruhnya di Kementan untuk dapatkan tambahan kuota import daging sapi.

22. KPK menyangka LHI melalukan pencucian uang. Pengacara LHI, Pak Assegaf bertanya:"Pencucian uang yg mana? Wong uangnya blm diterima!"

23. Cacian thdp PKS merajalela, gambar2 kartun di socmed menyerang PKS. Sejumlah saksi2 dipanggil, isu seksi bagi media.

24. Hadir: Mentan Suswono, Dirjen, mantan dirjen, Ridwan ptra KH Hilmi, Sekjen PKS, Bendum PKS, Jazuli, isteri LHI. Besok KH Hilmi Aminuddin.

25. Hari senin 13/5 rencananya Presiden PKS Anis Matta. Adiknya Saldi Matta sudah. Tidak tahu siapa lg yg akan menyusul.

26. Wajar kader2 dan pengurus PKS bertanya ttg keadilan hukum. Ada kasus sebesar rp 1,3 Trilyun (rp 1.300 milyar) 2thn baru jadi tersangka..

27. Dan ybs tidak ditahan. Tapi LHI kasusnya rp 1 Milyar, uang belum diterima. Langsung ditahan, digelandang malam2 dari kantor DPP PKS?

28. Semua orang sama posisinya dihadapan hukum, hanya kader2 bertanya, mengapa ada perlakuan yang berbeda.

29. Soal orang2 yg dipanggil KPK, orang awam kadang sulit membedakan mana tersangka mana saksi. Ada yg tanya apakah AF presiden PKS?..☺

30. PKS masih me-nunggu2 apa tuduhan thd LHI. Siapa sebenarnya yg salah. Semoga keadilan tetap tegak di negeri ini ...

31. Sebagai partai dakwah, kami tetap meng-islah bangsa ini, PKS akan terus berjuang demi kebaikan dan kejayaan Indonesia. Tak peduli cacian.

32. Setiap perjuangan pasti ada rintangan dan cobaannya. Insya Allah kader2 PKS tetap tegar. Hingga mencapai "Kalimatullah hiyal 'ulya".

33. Kita harus tetap #HormatiProsesHukum dinegeri yang kita cintai ini. Terimakasih atas kesabaran tweeps budiman tlh mengikuti kultwit ini.


*sumber: twiter @tifsembiring

Selasa, 23 April 2013

LT3Besar Perdana PKS Prambanan

PRAMBANAN, SLEMAN -- Ahad, 21 April 2013 PKS Prambanan mengadakan acara LT3Besar untuk yang pertama kalinya. Acara dijadwalkan dimulai pada pukul 8 pagi hingga menjelang dhuhur. Acara dihadiri oleh puluhan kader, pengurus struktur tingkat kecamatan dan desa, serta para simpatisan.Pelaksanaan ini mencatatkan PKS Prambanan termasuk yang pertama melaksanakan LT3Besar.

LT3Besar, bagi yang belum mengetahui, merupakan singkatan dari Liqo' Tansiqi Tarbawi 3 Besar. Program ini ditujukan untuk mensolidkan kader dari aspek fikrah dan semangat agar lebih terpacu dalam bergerak menunaikan target dakwah. Selain aspek wawasan keIslaman yang akan bertambah, diharapkan semangat dan daya juang kader dan simpatisan akan meningkat.

Acara dimulai dengan pembukaan, kemudian pembacaan ayat suci Al-Qur'an yakni surah Al-Fath ayat 1-11 beserta terjemahannya. Dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua DPC PKS Prambanan, berisi mengenai latar belakang, tujuan dan urgensi dari program ini. Acara berikutnya adalah taujih yang disampaikan oleh KH. Abdul Hakim Aka. yang bertema tentang "Menjadi umat yang terbaik". Setelah taujih, acara dilanjutkan dengan pengumuman-pengumuman dan akhirnya penutup. Semoga pelaksanaan LT3Besar ini mengawali langkah-langkah untuk mencapai kemenangan dakwah 2014 di Prambanan khususnya, dan di Indonesia umumnya. Allaahu akbar!! [cah]

Selasa, 02 April 2013

Aleg PKS Tolak Ikut Kunker Komisi III ke Eropa, Ini Alasannya




Jakarta - Komisi III DPR berencana melakukan kunjungan kerja ke 4 negara Eropa untuk pendalaman Rancangan Undang-undang (RUU) KUHP dan KUHAP. Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, memastikan anggotanya tak akan ikut serta dalam kunker tersebut.

"Kami sudah putuskan sejak akhir 2012 lalu bahwa PKS tidak ikut kunker atau studi banding ke luar negeri sampai selesai masa jabatan (tahun 2014)," kata Hidayat Nur Wahid di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2013).

Hidayat menerangkan Fraksi PKS akan lebih fokus pada tugas-tugas di DPR dengan tidak turut pembahasan RUU ke luar negeri. Namun, hal itu bukan berarti PKS tidak melakukan pembahasan.

"Kami juga akan studi banding, kami punya perwakilan di luar negeri. Kami bisa searching ke profesor Google, tapi kami hormati kawan-kawan yang akan berangkat," tuturnya.

"Tapi kami ingatkan betul kunker harus berkualitas, transparan, jangan menambah kesalahan bagi DPR. Tapi itu KUHP dan KUHAP ya bukan santet," lanjut Hidayat.

Soal optimisme pengesahan RUU KUHP dan KUHAP itu, menurut Hidayat memang hal itu jadi tantangan khususnya bagi Komisi III karena sudah puluhan tahun Indonesia menggunakan KUHP warisan kolonial.

"Itu tantangan berat di Komisi III dan pemerintahan, kalaupun belum selesai ya ini sudah bagus sudah dimulai pemerintah (menyerahkan kepada DPR)," ungkapnya.

"Kalau tidak selesai maka itu berarti kita akan langgengkan UU warisan Belanda," imbuh Hidayat.

*detikcom

Minggu, 31 Maret 2013

"Jessica, kamu kader PKS juga?"


***


Asyik saya memainkan gadget yang belum sebulan dibelikan oleh ibu, sambil dikerumuni saudara-saudara sebaya yang sedang berkumpul untuk acara arisan keluarga di rumah saya. Nenek adalah orang yang dituakan untuk meneruskan tradisi keluarga ini. Isinya bukan hanya kumpul-kumpul arisan dan makan-makan, tapi ada juga siraman rohani dari ustadz yang biasanya sengaja diundang.

Kali ini yang seharusnya ngisi adalah Pak De yang juga seorang ustadz di kampungnya. Dan gadis-gadis itu, biasanya lebih asyik ngobrol sendiri daripada menyimak ceramah. Saya, mau gak mau harus solider ngikut nimbrung cekikikan. Sementara yang lain, sudah di posisi masing-masing, duduk melingkar sambil nyender, siap menerima santapan ruhani sambil ngemil santapan jasmani.

Tiba-tiba;

“Jess…”

Nenek memanggil saya.

Saya yang sedang asyik di kerumunan gadis-gadis sepupu dan keponakan tidak refleks menengok. Saking asyiknya mainin gadget.

“Uwak Amin mungkin telat, motornya mogok katanya,” nenek melanjutkan pengumuman. Tapi kenapa tadi manggil saya.

“Sudah, kamu buka saja Jess, sekalian kasih kultum.” lanjutnya.

“Hah?” baru sadar kalimat-kalimat itu tertuju ke saya, hampir semua menengok ke arah saya dengan wajah penuh tanya.

“Loh kok saya nek?” protes saya.

Jelas saja saya protes. Kenapa harusa saya? Kan masih ada paman saya, ada adiknya nenek yang juga pemimpin yayasan pendidikan, atau sepupu saya yang lebih senior dan jebolan pesantren, atau bapak saya sekalian. Mereka lebih pantas ngomong di forum ini. Bukan saya.

Saya, baru saja lulus kuliah kedokteran dan belum punya ijin praktek. Kuliah di universitas negeri, sempat dua tahun nerusin ke Eropa. Dan sekarang lagi ikut apprentice di rumah sakit swasta. Ga ada sedikitpun basic syari’ah formal.

Saya, gadis yang umum banget. Diantara gadis-gadis saudara sebaya gak ada istimewanya, selain kerudung yang kelihatan agak berkibar. Pake kerudungpun belum lama, pas kuliah tingkat tiga dulu, ketika mulai aktif ikut kegiatan tarbiyah di kampus.

Hei, apa ini ada hubungannya dengan kerudung saya? Ketika baru kenal tarbiyah, kerudung pertama saya adalah kerudung trendi yang jauh dari level syar’i. Setelah aktif di kegiatan dakwah kampus setahun, kerudung sayapun pelan tapi pasti membesar dan sekarang Insya Allah sesuai yang disyariatkan. Kalau patokan nenek kerudung, itu kerudung tante saya juga besar-besar. Mungkin bukan itu.

Atau karena saya sering ngobrol dan diskusi masalah agama dengan nenek. Biasa saya menyampaikan fakta-fakta medis yang berkaitan dengan agama.

Hmm… atau jangan-jangan ada yang ngelaporin ke nenek, kalau saya aktif di PKS. Tapi siapa? tak pernah saya pakai kaos PKS, atau ngomongin PKS di rumah. Satu-satunya logo PKS ada di stiker do’a bercermin di kamar saya. Asal tahu saja, sejak jaman orde lama keluarga saya penganut setia partai tertentu. Dan belum ada seorangpun yang berani coba-coba melawan tradisi ini. Saya, ngumpet-ngumpet aktif di PKS.

Detik berlalu, saya semakin panik. Dan dengan satu hembusan nafas sambil mengucap Bismillah, saya menggeser duduk, keluar dari kerumunan gadis-gadis. Mata-mata itu masih megikuti saya. Tidak ada yang komen, tidak ada sepatah kata terucap. Ibu masih sibuk dengan box air minum yang sulit dibuka, belum ngeh apa yang sedang terjadi. Bapak saya memanjangkan lehernya melongok kiri kanan seolah mencari Jess lain di sekitarnya.

Kalau urusannya ngisi materi ke adik-adik mahasiswi, itu kerjaan saya tiap minggu. Bahkan di eropa dulu kegiatan ini tak pernah lepas. Tapi ditengah keluarga sendiri? Duh, saya betul-betul minder.

Saya dekati tempat duduk nenek yang masih memegang mic. Berbisik, mendekatkan mulut ke kuping nenek sambil merajuk protes. Dan nenek dengan tanpa beban menyerahkan mic itu.

“Ayo Jess…” senyum nenek penuh arti. Matanya bermain riang. Ada kegembiraan disana. Ada ketenangan yang membuat debar jantung saya mulai terkendali.

Menit pertama gugup. Menit kelima mulai bisa bernafas lega dan bisa mengontrol pitch kalimat-kalimat. Menit kelima belas, sudah berani menatap mata satu persatu sodara-sodara yang datang siang itu. Dalam ingatan saya, sekian puluh pasang mata itu tak ada satupun yang berkedip. Hingga saya sendiri tidak berani berkedip… Ibu dan bapak saya melongo, ada riak basah di bola matanya. Akhirnya, setelah 37,5 menit, materi ukhuwah bisa saya sampaikan lengkap dengan ayat dan hadits penunjang. Pfuuiiihhh…

“Terima kasih Jess…,” itu adalah kalimat penutup dari nenek. Tidak ada kalimat lain. Masih belum percaya, mata-mata itu masih memandang saya.

Bubar acara, saya seperti orang yang berbeda. Gadis-gadis sebaya yang tadi asyik merubungi saya tak ada satupun yang mendekat. Sayapun kikuk sendiri.

“Masuk Jess… masuk banget materinya. Bulan depan bisa ngisi lagi nih.” Kata salah satu paman saya sambil menyodorkan piring kue ke depan saya.

“Apaan sih om…,” kilah saya, dengan muka sedikit memerah.

“Umi sudah lama tahu, kamu itu punya sesuatu,” kata nenek masih dengan senyuman seperti tadi. Kami sekeluarga biasa memanggil dia Umi.

“Aaah umi… Jess malu, gak ada apa-apanya. Masih ada yang lain yang lebih pinter mi,” saya merajuk manja meremas jemari nenek.

“Semua cucu Umi hebat… terutama kamu. Kamu kader PKS juga kan?” lanjut nenek tersenyum sambil merapikan jilbabku.

Terkesiap, mendengar kata PKS dari mulut nenek. Saya memicingkan mata berharap nenek melanjutkan penjelasan.

“Do’akan nenek panjang umur. 2014 nanti nenek pilih partaimu.” lekat nenek menatap mata saya yang riaknya semakin tebal.

Paman saya yang lainnya datang menghampiri.

“Jess, kalau ada acara PKS undang-undang om ya…,” selorohnya sambil mengedipkan sebelah mata.

“Siap om!!!” menggamit bibir saya berusaha tersenyum, tapi akhirnya riak-riak itu tak sanggup saya bendung, mengalir seiring senyuman kerabat yang memandang takzim. []


~seperti diceritakan oleh Jessica pada @pksqatar~


*http://politik.kompasiana.com/2013/03/29/kamu-kader-pks-juga-541450.html

Sabtu, 30 Maret 2013

Analisa Hukum LHI: Inilah Kasus Suap Pertama yang Membuat KPK Buntu!





by @dangtuangku

  1. Sebenarnya tak susah untuk tahu janggalnya kasus LHI yg diusut KPK.

  2. Pertama KPK persangkakan LHI terima suap. Pasal 5, 11 dan 12 UU Tipikor.

  3. Bukti yg digadang2kan KPK lewat bocoran ke media adalah ada rekaman sadapan.

  4. Ternyata belakangan rekaman itu tidak ada seperti pengakuan KPK sendiri.

  5. Pertemuan Medan yg disebut2 utk suap kuota impor. Ternyata juga pepesan kosong.

  6. Disana bukan soal suap tapi adu data antara mentan dgn asosiasi importir.

  7. Mentan bilang persediaan daging cukup dan kuota tak perlu naik. Asosiasi minta kuota naik.

  8. Mentan menolak permintaan menaikkan kuota. Fakta data, kuota turun. Mentan benar.

  9. Awalnya KPK menggambarkan lewat bocoran ke media, pertemuan Medan begitu hebat.

  10. Bocoran itu menciptakan interprestasi seakan dihadiri LHI-Mentan dan Indoguna sekaligus.

  11. Fakta yg terungkap ternyata beda. LHI-Mentan-Indoguna tak ketemu bersamaan dlm satu pertemuan.

  12. Inilah kasus suap pertama yg membuat KPK buntu, padahal katanya tangkap tangan.

  13. Penyebab buntunya karena LHI tak tangkap tangan. Uang AF tak pernah sampai ke LHI.

  14. Ini yg kami sebutkan perbedaan penampilan KPK dlm kasus LHI dgn kasus suap lain.

  15. Dalam kasus LHI yg tertangkap tangan AF, makelar yg diasumsikan suruhannya LHI.

  16. Kami dr awal amat yakin KPK tak punya sadapan percakapan LHI-AF soal suap.

  17. Walau KPK lewat media yg digalang johan budi, membuat kesan bahwa rekaman itu ada.

  18. Mengapa kami dari awal tak yakin. Sebab jika memang ada rekaman itu, so KPK pasti tunggu uang suap mengalir dulu ke LHI.

  19. Setelah itu baru tangkap tangan. Dan pembuktian gampang. Tidak perlu ruwet begini. Ada apa sebenarnya dibalik kasus LHI?

  20. Faktanya tidak. AF terpaksa diciduk krn ada tanda2 uang itu memang bukan untuk LHI. Sekali lagi ada apa sebenarnya dibalik kasus LHI?

  21. Kami sudah tuitskan banyak kasus suap yg ditangkap kpk lain.

  22. Gimana KPK bisa tunggu uang sampai ke penyelenggara negara berhari2.

  23. Kasus james gunarjo-tommy hindratmo, suap pegawai pajak dari bhakti investama, misalnya. Uang udah di kurir tiga hari.

  24. KPK sabar menunggu sampai mengalir dari kurir ke tommy. Mengapa? KPK sangat yakin bakal mengalir ke tommy karena ada sadapan.

  25. Sedangkan AF yg diasumsikan KPK sebagai kurir LHI, justru tidak ditunggu KPK sampai AF bawa uang ke LHI. Mengapa?

  26. Mengapa? Karena KPK tak yakin uang bakal sampai ke LHI. Sebab tak ada sadapan sbg penuntun. Sumber kami di kpk jg membenarkan soal ini.

  27. Bingung buktikan LHI terima suap, KPK pake jurus kedua. Jurus klasik polisi dan jaksa. Ingat, KPK kan polisi dan jaksa juga hehehe...

  28. Rusak karakter LHI dgn tsk pencucian uang. Bikin sebanyak2nya pasal tuduhan. Tokh masyarakat juga banyak tak ngerti.

  29. Kami berdiskusi dgn banyak pakar dan penegak hukum senior. Gimana kok bisa LHI menjadi tsk pencucian uang?

  30. Apa pidana pokoknya sehingga dituduh melakukan tindak pidana pencucian uang?

  31. Pidana pokok yg mungkin, ya suap tadi. Lha bukti suap gak ketemu-ketemu, malah pindah sangkaan pencucian uang.

  32. Lihat pasal cucian uang: menerima, bla2...uang yg diduga diketahui hasil tindak pidana.

  33. Konstruksinya, LHI terima uang yg diduga diketahui LHI hasil tindak pidana.

  34. Tindak pidana apa? Ya tindak pidana suap yg tak bisa dibuktikan tadi.

  35. Lho gimana membuktikannya? Apa pakai sulap?

  36. KPK bila ditanya soal ini ngeles nanti dibuktikan di pengadilan. http://Ngeles.com  klasik hehehe.

  37. Kami menduga, penetapan tsk pencucian uang adalah strategi KPK ulur waktu kasus LHI. Istilah lainnya seperti digoreng-goreng lah.

  38. Sambil meluncurkan duluan kasus arya-juard ke penuntutan dan terus ke pengadilan.

  39. Sebab waktu dah mepet. Tsk ditahan dan ada batas waktu kewenangan penyidik menahan.

  40. Jadi perkara juard-arya, pemberi uang ke AF, diadili dulu di pengadilan tipikor.

  41. Goreng2an kasus LHI ala KPK di penyidikan ini akan dijadikan alat tekan berupa opini kepada hakim yg periksa kasus arya-juard.

  42. Agar perkara juard-arya yg diperiksa hakim di pengadilan terpaksa dinyatakan terbukti.

  43. KPK menurut kami tak peduli lamanya arya-juard dihukum, sebulan kek, yg penting terbukti.

  44. Bila arya-juard, terbukti maka LHI otomatis di pengadilan nantinya terpaksa terbukti juga.

  45. Utk bisa memahami tuits kami ini soal strategi KPK. Liatlah kasus anggodo.

  46. Buang dulu prasangka ke anggodo seperti gambaran pers. Anggodo dituduh menyuap. Kita bicara hukum aja.

  47. Mari kita merenung. Siapa yg disuap anggodo sebenarnya? Bibit-Chandra atau Ari Muladi.

  48. Bibit-Chandra tidak. Faktanya. Keduanya tak diadili kok. Ari Muladi. Siapa Ari?

  49. Pejabat negara? Bukan. Swasta. Persis seperti AF, bukan pejabat negara.

  50. Tapi tekanan opini yg digalang johan budi membuat anggodo jadi musuh bersama.

  51. Ada tak ada yg disuapnya, pokoknya harus terbukti suap, karena duit kakaknya dah keluar.

  52. Oh ya, sekedar mengingatkan, duit suap itu milik anggoro, kakak anggodo.

  53. Faktanya hakim menyatakan anggodo terbukti menyuap. Siapa yg disuapnya? Hantu?

  54. Balik ke kasus LHI. Perkara Arya-Juard akan juga dipaksakan terbukti. Kalo tidak gawat.

  55. Kami diskusi dgn para penegak hukum senior. Mereka punya kesimpulan sama.

  56. Banyak yg aneh dlm kasus LHI. Mereka juga bilang LHI dan kasus sprindik AU adalah pertaruhan besar KPK.

  57. Bila LHI tak terbukti nantinya di pengadilan, sprindik terbukti disebar pimpinan KPK yg dah disumpah jaga rahasia, KPK bisa bubar.

  58. Sebab, kata mereka, bila KPK terbukti mengkriminalisasi LHI dan ada motif politik dibalik sprindik, akan muncul arus balik besar ke KPK.

  59. Ini sebabnya KPK akan mati2an membuktikan Arya-Juard. Main kotor bila perlu.

  60. Sekian tuits ini, sambil kita tunggu perkara arya-juard. Moga2 cepat masuk pengadilan.

  61. Agar kita tahu dan menguji dugaan kita dgn lihat kasusnya di pengadilan yg sudah terbuka.

  62. Merdeka. Informasi milik semua.

*https://twitter.com/dangtuangku

Kamis, 14 Maret 2013

Bupati Bogor Ditetapkan Sebagai Tersangka, Fahri Hamzah: “Kalau Yasin Kena, Jokowi Kena”

dakwatuna.com - Polisi menetapkan Bupati Bogor Rachmat Yasin sebagai tersangka terkait Pilgub Jabar. PKS yang juga partai pengusung Ahmad Heryawan (Aher)-Deddy Mizwar angkat bicara.

“Kalau tim Aher saja yang diserang, nanti aparat bisa dituduh mau menggagalkan kemenangan Aher,” kata Wakil Ketua FPKS DPR, Fahri Hamzah saat berbincang, Kamis (14/3/2013).

Fahri Hamzah. (inet)Menurut Fahri, aparat harus bersikap adil kepada setiap pelanggar hukum. Fahri mengungkit Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang ikut kampanye Pilgub Jabar tanpa izin mendagri.

“Kalau Yasin kena, Jokowi kena ya impas,” katanya.

Jokowi memang tak mengantongi izin menjadi jurkam kampanye Pilgub Jabar dari Mendagri. Namun Jokowi melakukan kampanye tersebut di hari libur, sehingga tidak dipermasalahkan lagi.

Apakah Yasin juga melakukan kampanye di hari libur?

“Apapun itu lah, yang jelas soal Jokowi sudah terdengar publik tidak izin,” pungkasnya.

Rachmat dilaporkan Ketua Panwaslu Kabupaten Bogor Yana Nerheryana lantaran menjadi jurkam dalam kampanye salah satu pasangan calon Pilgub Jabar di Bojonggede, Bogor, pada Sabtu (16/2) lalu. Namun untuk menjadi jurkam, Rachmat tidak mengantongi surat izin cuti dari Kemendagri. Kemestian surat izin cuti untuk jurkam bagi pejabat publik ini diatur dalam UU No 32 tahun 2004 tentang Pemda.

Polisi pun telah menetapkan Rachmat Yasin sebagai tersangka terkait Pilgub Jabar. “Kami sudah periksa dia. Dari hasil pemeriksaan kami, dia ditetapkan menjadi tersangka. Penetapan itu berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi, ketua Panwaslu dan rekaman video. Semua penyidikan memenuhi unsur pelanggaran,” tegas Kapolresta Depok Kombes Pol Achmad Kartiko di Mapolresta Depok, Jalan Margonda Raya, Rabu (13/3/2013).

Sebelumnya juga diberitakan bahwa Gubernur DKI Joko Widodo dua hari menjadi juru kampanye bagi pasangan Rieke Dyah Pitaloka dan Teten Masduki di Pilgub Jabar. Ternyata, Jokowi tak mengantongi izin cuti dari Mendagri Gamawan Fauzi. Pada Sabtu (16/2/2013) Jokowi menjadi jurkam di Bandung, Jawa Barat. Keesokan harinya, mantan Wali Kota Solo ini membantu pasangan Rieke-Teten di kawasan Depok, Jawa Barat. Anehnya, hingga saat ini Jokowi tidak dijadikan tersangka. (van/try/detikcom/dakwatuna/hdn)

Redaktur: Hendratno

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/03/29292/bupati-bogor-ditetapkan-sebagai-tersangka-fahri-hamzah-kalau-yasin-kena-jokowi-kena/#ixzz2NUBYLryi

Rabu, 13 Maret 2013

Mengenal Situs PKS Piyungan, Media Warga “Ndeso” yang Tembus Top 500 Sites Indonesia

 Hebat ya situs PKS Piyungan. Alhamdulillaah. Kapan ya situs PKS Prambanan bisa menyusul? Berikut ini ulasan tentang situs PKS Piyungan yang fenomenal.
=====================================

Mengenal Situs PKS Piyungan, Media Warga “Ndeso” yang Tembus Top 500 Sites Indonesia

 oleh : Rohmat Hidayatuloh

“Engkau tak mendapatkan rahasia perjuangan dari buku-buku dan kata orang, tapi dari pahit getir perjuangan”
Kutipan di atas tersemat pada bio twitter admin PKS Piyungan, akun yang nyaris online 24 jam berbagi informasi mengenai PKS. Sebagai pengamat saya memang belum lama mengenal situs PKS Piyungan. Saya baru tahu situs ini pada awal April 2011. Pada saat itu sedang gencar-gencarnya pemberitaan di media massa terkait kasus yang menimpa aleg PKS bernama Arifinto. Admin PKS Piyungan yang notabene merupakan wajah kader PKS grassroot memberikan jawabannya melalui situs PKS Piyungan mengenai sikapnya dan tulisan itu menyebar ke berbagai media massa, dengan judul asli Inilah Jawaban Kami…. dan versi media online Inilah Respons Bijak Kader PKS Soal Porno Arifinto. Tulisan ini cukup menjadi penyeimbang atas pemberitaan miring dari berbagai media dan sekaligus jawaban tegas kader PKS mengenai dinamika yang ada saat itu.

13630413191274023628

“Gara gara begini kami jadi berhenti? TIDAK. TAKKAN PERNAH. Karena dakwah ini tidak ditentukan satu dua orang. Bahkan seandainya semua meninggalkan arena dakwah, kami telah ber’azam takkan pernah meninggalkan jalan dakwah ini. Kami berdakwah bukan untuk berharap puja puji atau takut dicaci,”
Hal inilah yang membuat saya penasaran, di mana sih letak piyungan? kok bisa seorang yang katanya di desa membuat statement seperti itu? Kemudian saya telusuri informasinya melalui wikipedia,
“Kecamatan Piyungan terletak di perbatasan antara 3 wilayah Kabupaten di Yogyakarta, yaitu antara wilayah Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman, serta antara wilayah Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul. Kecamatan Piyungan memiliki 3 kelurahan yaitu Kelurahan Sitimulyo, Kelurahan Srimulyo dan Kelurahan Srimartani.
Letak daerah ini cukup strategis karena dilalui Jalan Yogyakarta - Wonosari sehingga kegiatan ekonominya relatif maju. Penduduknya sebagian besar menjadi menjadi petani karena daerah ini memiliki tanah yang relatif subur” sumber : wikipedia

Dengan demikian bisa dibayangkan bagaimana gambaran sosial ekonomi daerah piyungan ini. Sehingga lantas menjadi hal yang normal ketika pihak admin situs tersebut menyematkan julukan pada dirinya sebagai “Wong Ndeso” yang sejak awal februari diganti dengan “Ndeso Militan”. Namun, prestasi demi prestasi terus diraih oleh situs dari pinggiran tersebut yang notabene hanya situs partai tingkat kecamatan.

Pengunjung yang Melimpah
Jika anda berkunjung ke situs pkspiyungan.org lihatlah angka berjalan di pojok kiri bawah yang bergerak sangat cepat, mirip dengan meter di pom bensin, itu adalah angka banyaknya kunjungan situs saat situs tersebut diakses. Sampai tulisan ini dibuat, jumlah kunjungan/view mencapai 13 juta lebih. Dengan rata-rata kunjungan per hari antara 100ribu- 200ribu kali, sehingga dalam seminggu dipastikan jumlah kunjungan bertambah angka  juta. Grafik di bawah ini menggambarkan kunjungan per hari yang relatif tinggi untuk sebuah situs lokal berbasis pedesaan.

13630525041604942472
traffic pengunjung

Data statistik yang saya peroleh dari 12 maret pagi dari pihak admin situs ini menunjukkan sebaran pengunjung menurut negara di dominasi oleh Indonesia, diikiuti USA, Malaysia, Jepang, Arab Saudi dan seterusnya. Sedangkan penayangan berdasarkan browser, paling tinggi ditempati Mozilla Firefox  dengan angka 51%, Chrome 19%, Mobile Safari 9%, Safari 4% dan seterusnya. Untuk penayangan berdasarkan Oprating System juga dapat dilihat pada grafik di bawah ini

13630531511376831733
Statistik Penayangan

Menembus  Top 500 Sites Indonesia
Agresivitas situs PKS Piyungan.org di dunia maya juga dibuktikan dengan Ranking Alexa yang saat ini telah tembus 500 besar situs di Indonesia. Pada awal maret, situs ini menduduki ranking 505 dan terus naik sehingga per hari ini menempati ranking 475.

13631315271333527926
rank alexa 1 maret vs 12 maret 2013

Jika kita bandingkan dengan situs media online yang tergolong mainstream media seperti pedomannews.com, jaringnews.com, rakyatmerdekaonline.com, dan suaranews.com justru ranking alexa mereka kalah dari situs pkspiyungan.org.

13630810871697479639
ranking alexa beberapa media online

Data Ranking Alexa dia atas menunjukkan angka angka sbb : Jaringnews menempati ranking 1.889, Suaranews menempati ranking 4.013 , rakyatmerdekaonline.com menempati ranking 5.240 dan Pedomannews yang merupakan media milik Fadjroel Rachman memiliki nilai ranking alexa 6.681.
Kemudian jika kita bandingkan dengan situs parpol lain, dalam hal ini saya ambil sampel situs Dewan Pimpinan Pusat pada 3 partai besar yaitu Golkar, PDIP, dan Partai Demokrat situs pkspiyungan.org masih memimpin jauh.

13630813801480335890
Rank alexa beberapa parpol

Golkar menempati ranking 3.678, PD menempati ranking 6.884 dan PDI Perjuangan menempati ranking 21.200 pada skala nasional
Sedangkan jika kita bandingkan dengan ranking alexa untuk situs-situs instansi pemerintah seperti KPK, Direktorat Pajak, Kementrian Agama, bahkan situs Kominfo juga masih kalah jauh dari situs pkspiyungan.org

1363082206483635079
rank alexa beberapa instansi pemerintahan

Data rank alexa untuk beberapa situs instansi pemerintah :
Depkumham : 8.264
KPK : 3.684
Dirjen Pajak : 492
Kementrian Agama : 590
Kementrian Kominfo : 2.291
Kementrian Perdagangan : 2.325
Situs PKS Piyungan : 475

Suatu pencapaian yang luar biasa dari sebuah situs yang dikelola di pedesaan. Ya Meskipun Alexa ini bukanlah satu-satunya parameter kualitas sebuah situs tapi gambaran betapa situs pkspiyungan.org ini dengan dana yang terbatas mampu mengalahkan situs-situs yang dimiliki lembaga dengan keadaan finansial yang lebih besar.

Memiliki Mobile Application
Anda pengguna smartphone? Jika iya cobalah jalankan App store handphone anda, Blackberry App World untuk pengguna Blackberry dan Google Play untuk pengguna smartphone android. Carilah partai yang ingin anda cari dengan kata kunci nama partai. Ternyata dari sekian banyak parpol hanya PKS yang telah memiliki aplikasi mobile untuk smartphone, dan pks piyungan merupakan yang terdepan dengan berbagai torehan prestasi ;
- Aplikasi Blackberry telah diunduh di 40 negara
Dari data yang saya terima dari admin, sampai hari ini aplikasi Blackberry PKS Piyungan telah didownload sebanyak 1673 kali dan didownload dari 40 negara, terbanyak di Indonesia diiukuti Amerika Serikat. Rekapannya sebagai berikut :

13630836211417168938
data download aplikasi Blackberry PKS piyungan

- Aplikasi Android telah digunakan lebih dari 25 ribu kali
Bagi pengguna android, jalankan Playstore dan coba ketikkanlah PKS Piyungan. ada 2 aplikasi android. Meskipun hanya aplikasi berbasis web namun ini memudahkan para pengakses situs tersebut untuk selalu mendapatkan update informasi dari situs PKS Piyungan.

1363082589999155045
ilustrasi Google Play 

Alikasi Android versi 1 berdasarkan data yang saya terima, telah didownload sebanyak 3.628 kali dan total penggunaan aplikasi sebanyak 25.895 kali.

13630827101169904430
statistik aplikasi android versi 1

Sedangkan untuk aplikasi android versi 2 data dapat diperolah langsung dari situs Google Play di sini menunjukkan jumlah download pada kisaran angka antara 1000-5000 dengan nilai ratting mencapai 4,7 dalam skala maksimum 5.

Berbasis pada Jurnalisme Warga
Jika ditelaah lebih lanjut sebagian besar tulisan yang ada di situs PKS Piyungan merupakan hasil reportase dan opini dari kader PKS yang tersebar di seluruh Indonesia dan tidak sedikit yang berada di luar negeri. Titik tekannya adalah kemampuan dan kesungguhan pihak admin untuk terus mengupdate informasi meskipun tulisan warga yang mengalir harus melalui proses editing dan diposting sendiri oleh pihak admin. Admin juga dengan sigap melakukan pengarsipan informasi yang ditinggalkan oleh kader yang mungkin hanya meninggalkan jejak melalui kuliah twitter (kultwit), ada juga tulisan-tulisan yang dikirim warga melalui email admin. Meskipun masih sangat konvensional dan tentu kalah jauh dari sistem jurnalisme warga yang ada di kompasiana saya perlu mengapresiasi pada usaha keras dari admin pkspiyungan.org yang saat ini telah membuahkan hasil yang cukup nyata. Admin juga sangat konsisten untuk tidak menjadikan situs ini sebagai situs komersil, berkali-kali dapat usulan agar mau memasang iklan pada situs, beginilah admin menjawab ;  “hehehe biar fokus aja. takut disorientasi nanti :D ” Lebih lanjut admin menegaskan : “Dana kami cukuplah dari kantong-kantong kami”

Sebuah Penutup
Sudah menjadi kebutuhan sebuah lembaga, perusahaan atau bahkan partai politik melakukan pemasaran/ kampanye kepada publik. Namun perlu kiranya membedakan media publik dengan media partai politik sehingga kepentingan publik tidak terganggu kepentingan politik pemilik media publik tersebut. Jadi alangkah baiknya partai-partai politik membangun media kehumasan mereka di atas media humas mereka bukan menggunakan frekuensi publik milik rakyat. Realita yang terjadi saat ini tidak ubahnya pada jaman orde baru di mana Televisi menjadi corong bagi kekuatan politik tertentu. Lantas buat apa TVRI “dilumpuhkan” oleh TV  swasta jika akhirnya TV swasta tidak lebih baik dari pada TVRI?

Untuk itu melalui tulisan ini saya sebagai warga negara menginginkan agar media partai jadilah media partai dan media massa jadilah media publik yang tidak terpengaruh kepentingan politik pemiliknya.

"Saya PKS dan Saya Bahagia..."

Umi Kulsum | Kompasiana
(seorang ibu, guru, dan pembelajar)

Gak penting-penting amat, sebenarnya. Tapi saya ingin menyampaikannya. Nah, mari mulai.

Saya PKS. Suami saya pun juga. Anak-anak saya sering ikut aksi damai, mulai dari peringatan hari Ibu, aksi damai Palestine, dan lain-lain. Anak-anak saya juga sering ikut kajian bersama-sama. Bertemu dengan anak-anak kecil lain. Mereka bermain, kami orang tuanya menimba ilmu. Ada satu dua tiga empat bapak/ibu atau para akhwat yang menjaga anak-anak. Sukarela saja. Saling membantu dan meringankan. Ada yang menangis, maka sebagian akan membantu menenangkan. Terjadi begitu saja. Mengalir dengan indah.
Saya PKS. Suami saya juga. Sejak kapan? Sejak sebelum PKS lahir. Karena PKS cuma nama, cuma bentuk. Inti gerakannya sama: berbenah diri, mengembangkan kapasitas pribadi dan keluarga. Lalu sama-sama bergerak di masyarakat. Melakukan yang kami bisa. Membenahi yang kami mampu. Tentu tetap sambil membenahi diri. Karena kami kumpulan manusia. Yang bisa bersemangat suatu waktu, dan loyo diwaktu lain. Kami bisa merasa sempit di satu kesempatan, dan sangat lapang di  kesempatan lain. Saat loyo, maka ada teman-teman yang menyemangati. Tidak selalu lewat nasehat verbal. Sering kali nasehat yang didapat justru nasehat lain: ada contoh kesabaran dari satu orang. Contoh kesederhanaan dari orang lain. Contoh kekokohan hati dari lain lagi.  Mengalir begitu saja. Dengan indah, tentunya.
Saya PKS.  Suami saya juga. Dapat apa? Harta? Oh, tidak. Kami masing-masing bekerja. Dan memang itulah yang diajarkan. Kami harus bekerja, berbuat. Lakukan yang maslahat. Agar banyak memberi manfaat. Kerja itu ibadah. Bermain bersama anak-anak itu ibadah. Membahagiakan orang tua itu ibadah. Bercengkrama bersama suami itu ibadah. Menuntut ilmu itu ibadah. Membuang sampah pada tempatnya itu ibadah. Meringankan  kesulitan orang lain itu ibadah. Bersikap ramah itu ibadah. Berkata-kata baik itu ibadah. Tersenyum itu ibadah. Mengalir begitu saja, dengan indah.
Saya PKS. Asli, kader tulen. Ketika saya mengadu karena sakit hati, maka saya didorong untuk memaafkan. Ketika menceritakan keburukan kata-kata orang lain, maka saya diminta untuk berlapang dada dan mendoakan. Satu dua tiga empat (bahkan berkali-kali)  kesalahan saya buat. Dan selalu (alhamdulillah) ada tangan-tangan yang menjawil. Ada yang bergerak mengingatkan. Membuat kesadaran muncul, dan kembali lagi. Begitu terus. Ada kesepakatan tak tertulis antar kader: bahwa nasehat menasehati harus menjadi kebiasaan, karena dakwahlah panglima kami. Mengalir begitu saja, dengan indah.
Saya PKS, asli. Tulen. Tidak selalu hubungan antar kader mulus dan tenang. Karena kami kumpulan manusia, dengan emosi yang normal ala manusia. Tak satupun dari kami mengaku atau merasa malaikat. Konflik itu selalu muncul, dimana saja, kapan saja. Irama penyelesaiannya nyaris sama: jika sangat gawat, maka musyawarah harus dikedepankan. Jika ringan, maka melapangkan dada adalah satu-satunya pilihan. Tidak meributkan konflik, kami memilih bergerak memikirkan kerja. Proyek kebaikan apakah  yang harus dikerjakan sekarang? Jika sudah, proyek apa yang berikutnya? Begitu terus. Kami dibiasakan bekerja. Bicara banyak saat meeting, untuk merencanakan kerja. Melokalisir konflik hanya pada telinga-telinga yang layak dan boleh mendengar. Karena sungguh sebagian besar masalah manusia adalah bermula dari tidak terkendalinya lisan. Lisan yang dibebani dengan prasangka lebih gawat lagi. Tajam mengiris-iris. Bukan mengiris korbannya,  tapi mengiris  pelakunya. Bukankah berita  buruk tapi tidak benar akan kembali pada si pelaku?
Saya PKS, dan suami saya juga. Kami terbiasa dengan ta’awun, atau tolong menolong. Ada yang sakit dan dirawat di rumah sakit, maka bantuan akan mudah mengalir. Ada yang hendak menikah dan tergolong tidak mampu, maka bantuan juga mengalir. Sudah sangat biasa kami dikabari kecamatan A banjir, dan butuh nasi bungkus untuk malam ini juga, sekian bungkus. Nasi-nasi bungkus itu akan muncul dengan jumlah seperti yang diharapkan. Bahkan lebih. Disertai dengan bantuan-bantuan lain. Kayakah semua kadernya? Tentu tidak. Tapi kami terbiasa mendahulukan kesempatan berbuat baik.
Saya PKS, dan suami saya juga. Ada yang terang-terangan mengatakan bahwa saya terlalu loyal pada PKS. Menuruti segalanya tanpa reserve. Saya terlalu taklid. Dia yang mengatakan itu tentu tidak tahu bagaimana dinamika saya di dalamnya. Tidak mengikuti betul bagaimana konflik-konflik terjadi, dan bagaimana mengatasinya. Yang dilihat hanyalah pilihan kami bertahan di dalamnya. Pilihan yang dilakukan dengan rela dan gembira.
Saya PKS, dan suami saya juga. Ada yang mengatakan saya jumud. Stagnan. Penilaian yang tidak saya temukan kebenarannya. Di PKS justru saya bisa berkembang. Saya bisa  berbagi dan berdiskusi dengan ibu-ibu pengusaha dan birokrat dalam kajian rutin mingguan. Selain itu, saya juga bisa masuk di kalangan ibu-ibu ekonomi lemah lewat program bantuan usaha. Saya juga mengembangkan diri di sekolah dasar islam terpadu, sebagai guru atau  wakil kepala sekolah.  Dari PKS lah saya mendapatkan semangat membuat lembaga pendidikan usia dini di rumah dan mengelolanya bersama empat belas guru yang tulus. PKS juga mengajarkan saya untuk melakukan yang terbaik di institusi pendidikan dimana saya ditugaskan sebagai guru bahasa inggris. Semua dilakukan dengan indah.
Saya PKS, dan suami saya juga. Maka ketika tudingan-tudingan miring terjadi, sempat kami tertegun. Bukan menyesali pilihan untuk bertahan di PKS. Tapi heran dan takjub dengan komentar, tulisan yang muncul dari orang-orang yang merasa sangat tahu lika-liku PKS.  Setelahnya, kami tak peduli. Ada prioritas lain yang harus kami kejar: proyek kebaikan yang belum selesai. Yang sedang dan akan dikerjakan. Itu jauh lebih penting. Karena kami yakin, yang bisa membuktikan hanyalah kerja.
Maka  apapun yang disampaikan itu, adalah nasehat. Tak peduli yang menyampaikan dilandasi dengki, benci, kasih sayang, atau eman-eman. Tidak penting. Kami tetap akan bekerja, melakukan yang kami bisa. Membenahi yang perlu. Menggandeng yang mau bergerak bersama.

Saya PKS, dan suami saya juga. Dan kami bahagia. Anda tertarik?


*http://politik.kompasiana.com/2013/03/12/saya-pks-dan-saya-bahagia-541467.htm

Kamis, 28 Februari 2013

Bedanya Anas dan LHI | Sebuah Catatan Hukum

*Oleh Deddy Armyadi*

Asyik nya Dunia Maya dengan segala fasilitasnya adalah seseorang bisa mengekspresikan apa yang ada dibenaknya untuk publik. Gonjang ganjing penegakan hukum pasti mengganggu setiap orang baik-baik di Indonesia, yaitu ketika supremasi hukum yang didasari ketegasan dan keadilan diabaikan.

Mengapa saya buat tulisan ini, hanya untuk mengajak semua pihak menjadi unsur perbaikan, karena saya yakin betul, setiap manusia yang punya nyawa berpengaruh terhadap baik dan buruknya kondisi suatu kaum. Mungkin lebih baik, mungkin lebih buruk.

Tergelitik saya membuat tulisan ini, ketika sekitar 30 menit yg lalu, saya lihat Bang Anas diwawancara dalam kondisi bebas, dengan sarung berwarna gelapnya, sangat terawat mungkin baru mandi karena segar bugar, sambil makan bakso (mungkin) di dalam mangkok.

Anas Urbaningrum inilah yang sekarang heboh dan didukung hampir semua media sebagai korban konspirasi, terdzolimi, dan korban makar, karena ditetapkan sebagai tersangka.

Sebelumnya ditetapkan pula sebagai tersangka Luthfi Hasan Ishaaq oleh KPK. Tak sampai 15 jam saja langsung dipenjara LHI ini.
*Apa bedanya? Mari kita lihat perbedaan keduanya.

*A. ALAT BUKTI*
Sesuai dengan Undang-undang, Alat bukti adalah :Pasal 184 ayat (1) KUHAP adalah sebagai berikuta. Keterangan Saksi;b. Keterangan ahli;c. Surat;d. Petunjuk;e. Keterangan terdakwa.

*Alat Bukti Anas*
Alat bukti untuk Anas sudah didapat KPK lebih dari 1 tahun yang lalu, dan khalayak umum pun sudah mengetahui alat buktinya, yaitu: Keterangan Nazarudin,* *keterangan Angelina sondakh, Rosa, yang sudah divonis, dan lain lain. Plus dengan barang bukti pula seperti transaksi penjualan perusahaan Nazarudin kepada Anas dan istrinya, juga Toyota Harier.

*Alat Bukti LHI*

Adapun untuk LHI, alat bukti masih dirahasiakan. Yang saya duga adalah pengakuan Ahmad Fatonah bahwa ia akan menyuap. Walau pun tidak ada bukti transaksional uang yang konon 1 milyar itu untuk LHI.
Tentunya khalayak umum sudah mengetahui bahwa posisi 1M ini: 980 juta berada di mobil AF, 10 juta di tas pribadi AF, dan 10 juta sudah menjadi milik Maharani dalam bentuk pemberian.
Seluruh uang ini ditarik kembali oleh KPK, dan KPK menetapkan jumlahnya penuh untuk suap kepada LHI.
Alat bukti ketiga kemungkinannya adalah pertemuan di Medan. Semoga saja KPK punya kartu truf untuk menunjukan bahwa pertemuan itu ada misi tersembunyi utk suap menyuap. Karena yang terekspos ke media pertemuan itu adalah pertemuan "adu data" antara Mentan dengan Asosiasi tentang kebutuhan impor daging. *Dan sampai detik ini tidak ada penambahan kuato impor.*

*B. PENJARA*
*Kasus Anas**
*Anas sekalipun tersangka, tidak mengenal penjara sebagaimana Luthfi yang langsung dipenjara. Tak terbayang oleh saya, bila Anas sampai dipenjara seperti LHI. Baru ditetapkan tersangka saja, semua menjerit karena menganggap Anas korban perbuatan dzolim dan konspirasi. Sejauh ini Anas masih sempat liburan ke Batam. Sebgaimana juga Andi Malarangeng, yang bebas berkeliaran sekitar 3 bulan lamanya. Atau tersangka lain seperti Emir Muis yang masih menghirup udara bebas setelah hampir setahun ia ditetapkan sebagai tersangka.

*Kasus LHI*
Tentunya KPK punya alasan, yaitu LHI khawatir kabur seperti Nazarudin, dan khawatir menghilangkan barang bukti. Tentunya kekhawatiran ini tidak terjadi pada diri Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng, juga Emir Muis.

*C. SEBERAPA BANYAK BARANG BUKTI YG BISA DIHILANGKAN?*
*Mari kita lihat perbedaan kasus...*
*Hambalang*
Hambalang sudah merugikan uang negara sampe *TRILYUNAN*. Bila uang ini belum habis, tentu masih tercecer. Baik bentuk uang, ataupun bentuk properti sebagaimana penyitaan KPK kepada aset Joko Susilo dalam kasus simulator SIM. Semoga saja para tersangka ini baik hati sebagaimana husnudzon KPK tidak akan menghilangkan barang bukti. Karena ini jelas barang bukti masih berceceran.

*Kasus Impor Daging*
Kasus Impor Daging: Tidak ada uang negara yg dirugikan yang ada kalau toh benar itu uang suap, itu adalah uang PT Indoguna yang berpindah tangan ke Ahmad Fatonah. Dan tidak ada bukti transaksional antara AF ke Luthfi Hasan. Baik serah terima, transfer, atau apapun.

Konon katanya 1M yang tidak berada di tangan Luthfi Hasan, dan tidak juga dalam posisi segedung dengan Luthfi Hasan, tidak juga berada dalam suatu kawasan, adalah persekot dari 40M yang akan di bayar kemudian hari. Barangkali KPK khawatir Luthfi Hasan akan menghilangkan uang yg AKAN DIA TERIMA ENTAH 2 bulan lagi, mungkin 5 bulan lagi, mungkin 1 tahun lagi. Tapi rasanya aneh, apanya yg mau dihilangkan? uangnnya aja tidak ada? baru KATANYA DIKEMUDIAN HARI dan perlu diketahui pula  *Kuota Impor daging tidak akan bertambah*.

Sementara demikianlah notes ini dibuat. Saya teringat ucapan "lau saroqot fatimah" (silahkan gogling tentagn hal ini) untuk menutup notes ini dengan sebuah POSTULAT dari seorang yg bernama Muhammad ibn Abdullah, dan bergelar hamba dan Rosul Allah.. yang inti sari dari postulatnya:
"Beliau jamin hancurnya suatu bangsa, adalah ketika penegak hukum tebang pilih. Atas tuan-tuan, pelanggaran hukum tidak akan ditegakkan secara adil dan tegas, adapun untuk yang bukan tuan-tuan bahkan lawan dari tuan-tuan, hukum itu tegas bahkan kebablasan ditegakan".

Berbanggalah Anas, sedemikian belanya rakyat dari bangsa ini yang membelanya dari perbuatan dzolim, sekalipun bukti sudah terang benderan diketahui umum. []

Selasa, 26 Februari 2013

Menilik Konspirasi, Ahmad Fathanah (AF) Merupakan Seorang Inteligen, Benarkah?

Ahmad Fathanah seorang agen intelijen


Panduan bagi kita untuk mewaspadai siapa pun yang dekat -atau mendekati- kita. Selamat menyimak.

Menyimak Dunia Persilatan yang lagi gonjang ganjing, langit glap-glap...0_o..
ini ada sebuah analisa menarik dari temen saya alumni UI:
Ahmad Fathanah (AF), sebuah nama yang berarti seseorang yang Terpuji lagi Cerdas. Entah mengapa, saya tidak begitu tertarik dengan teori konspirasi yang baru saja dilontarkan Sang Presiden baru PKS saat konferensi press pertama itu. Tapi saya lebih tertarik dengan sosok si Terpuji dan Cerdas ini. Karena bagi saya, "keterpujian" dan kecerdasan perilakunya dalam kasus ini lebih terlihat seksi untuk dibahas dibanding terpilihnya Anis Matta sebagai Presiden PKS, lagi-lagi subyektif menurut saya.
Mengapa begitu?

Pertama, AF bukanlah kader PKS. Menurut Tifatul Sembiring, AF adalah teman dekat LHI sewaktu mondok bersama-sama di Pesantren Gontor. Saya membayangkan, ada seorang teman semasa SMA dulu di Madiun yang kemudian bertemu di Jakarta. Hal minimal yang saya lakukan adalah bertanya-tanya background dia; kerja apa, tinggal dimana, keluarga berapa, selama ini kemana saja, dsb.

Dalam dunia intelijen hal diatas dinamakan clearance. Tujuannya adalah memastikan bahwa latar belakangnya itu clear atau tak ada masalah. Siapapun kita saya yakin pasti akan melakukan hal serupa, meski secara tak sadar, hanya sekedar untuk basa-basi mengakrabkan percakapan.
Tahap lebih lanjut adalah cross check, datang ke rumahnya atau kantornya, cek facebook, cek twitternya, cek linkedin, kenalan dengan keluarganya, kenalan dengan temannya, dsb. Terlebih untuk posisi seorang yang sangat penting, proses clearance seharusnya dilakukan lebih canggih lagi. Tentunya hal ini bukan langsung dilakukan oleh ybs, tetapi oleh protokoler, ajudan, staff ahli, staff khusus, atau orang-orang disekeliling yang bertanggung jawab terhadap keselamatan beliau.

Pernah suatu saat saya diajak teman untuk bertemu pejabat Eselon 1 di UKP4. Dari ujung telpon sana sang pejabat minta nama lengkap serta beberapa data pribadi saya lewat teman saya itu. Data dikirim dan setengah jam kemudian ada konfirmasi, "Lu dah clear Way."
Balik maning ke AF,proses clearance seperti apa yang dilakukan sehingga AF begitu mudah dekat dengan LHI tanpa terdeteksi? Saya curiga AF adalah agent yang disusupkan serupa dengan Sigid Haryo Wibowo yang"menangani" Antasari Azhar. Atau Pollycarpus yang `ngerjain' almarhum Munir. Info dari staff KPK yang muncul di portal online menyatakan bahwa AF ini memiliki 5 istri dan 11 anak, WOW … saya musti ke pucuk dan bilang … pucuk ..pucuk...!?!?! Ikut aliran pencak silat apa dia sampai bisa beristri 5?

Jika satu parameter ini (istri 5) saja terdeteksi di awal bisa dipastikan logika akan berkata "There is something wrong!"

Kedua, hal yang membuat AF begitu seksi dimata saya adalah covering yang dibuatnya sangat khas seorang agent. Saya aduk-aduk simbah Google untuk menelusuri jejak-jejak AF didunia maya, namun nihil. Yang ada hanya laman berita-berita keterkaitan dia dengan kasus LHI. Setidaknya sampai saat ini saya tidak mengendus facebooknya,twitter, blog, atau lain sebagainya sebagaimana "manusia umum". Jika ada diantara pembaca yang mendapatkannya tolong beritahu saya. Saya malah nemu facebook Maharany hehehe ☺.

Dalam dunia intelijen, pantang seorang agent membuat jejak di dunia maya. Dia akan berusaha menutupi (covering) setiap identitas dirinya serapat mungkin. Baik identitas di dunia nyata maupun maya. Bahkan ada pameo didunia intelijen,"1000 covering tak pernah cukup!".

Lebih menarik lagi pengakuan kakak kandung AF di beberapa portal berita yang mengatakan bahwa tak tahu usaha atau bisnis apa yang sedang dijalankan AF. Wow, kalau yang ini saya musti salto, koprol, kayang, dan naik ke pucuk lagi … pucuk… pucuk…! Bagaimana mungkin seorang kakak tidak tahu bisnis apa yang sedang digeluti adiknya. Secara logika aja, hanya ada 2 kemungkinan, sang kakak bohong atau sang adik punya cover yang sangat tebal. Ahmad Fathanah Merupakan Seorang Inteligen,
Benarkah?
Belum lagi jika dikaitkan dengan 5 istrinya. Dengan salah satu apartemen istrinya di Margonda Residence, saya dulu pernah lihat-lihat harganya sekitar 300 juta. Anggap saja AF bisa berlaku adil dengan semua istrinya, maka masing-masing istri menerimatempat tinggal yang selevel yaitu 300 juta x 5 istri = 1,5 milyar. Belum harta-harta yang lain, mungkinkah orang dengan penghasilan segitu besar keluarga tak tahu asalnya darimana?

Atau hitungan jika hanya kontrak; 1,5juta/bulan x 5 istri = 7,5 juta/bln. Belum biaya 11 anak, konsumsi sehari-hari, biaya pulsa, bayar listrik, bayar air, dan lain sebagainya. Dengan asumsi biaya kontrak adalah 1/3 dari penghasilan sebulan maka pengeluaran sebulannya bisa mencapai min 22,5juta. Adakah kira-kira orang dengan gaji 22,5juta sebulan yang keluarga tidak tahu asal-usul hartanya? Sungguh aneh secara logika, namun tidak aneh untuk seorang agent.

Dugaan saya, AF sebenarnya belum menyelesaikan misi utuhnya. Tapi keburu ditangkap KPK. Mengapa demikian? Karena AF belum sempat menyerahkan uang tersebut ke LHI. Mungkin setelah menyerahkan uang tersebut pun, masih ada misi-misi lain yang harus diselesaikan juga. Artinya masih terbuka lebar missing link dalam kasus ini yang membuat LHI ada kemungkinan bisa bebas dan jadi pihak yang terdzalimi.
Dalam hal ini saya pribadi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada KPK, karena saya tidak bisa membayangkan jika misi AF sampai
COMPLETED! Mungkin tsunami efeknya bisa merubuhkan sebuah organisasi sebesar PKS sampai lumat.

Ketiga, akhirnya kita jadi tahu bahwa organisasi sebesar PKS masih sangat rawan dibobol operasi intelijen. Dengan hanya seorang operator sekelas AF, walo tak dipungkiri pasti banyak actor dibelakangnya, organisasi sekuat PKS mampu dijebol. Ibarat perang,yang langsung tertembak saat ini adalah Panglima, itu artinya symbol pertahanan dan kebanggaan pasukan tertinggi. Apalagi ditingkat bawah. Dengan tanpa mengesampingkan asas praduga tak bersalah, symbol organisasi yang tertusuk langsung ini suatu alarm besar bagi seluruh organisasi. Harus ada program dan system "melek intelijen" yang segera di set up. Jika tidak, maka tunggu satu per satu symbol-symbol organisasi lain akan di acak-acak lebih lanjut. Sampai akhirnya tumbang tak bersisa.

Mengenai salah tidaknya LHI dalam kasus ini, mari kita serahkan pada proses hukum yang sedang berjalan.

Saya pribadi masih percaya KPK satu-satunya lembaga terbersih saat ini. Saya juga percaya LHI adalah sosok bersih. Karena saya pernah berkesempatan mendapat arahannya langsung saat Ramadhan tahun lalu, dan kata-katanya luar biasa penuh energy selayaknya orang-orang berjiwa bersih. Ibarat menangkap ikan dengan perangkap bambu tradisional, peran KPK hanyalah sebagai perangkap yang menunggu ikan-ikan masuk ke dalamnya.

Yang sedang saya tulis adalah peran orang yang menggiring ikan-ikan itu sehingga tanpa sadar dimasukkan perangkap KPK. Merekalah sebenarnya pembuat tipu daya yang bisa dicegah jika kita memiliki ilmunya.

"Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (Qs. Al-Anfal : 30)

Allah swt telah berjanji akan membalas tipu daya manusia culas dengan tipu daya sebaik-baiknya tipu daya. Namun janji Allah swt tidak akan bekerja jika manusianya tidak berusaha, hanya pasrah, hanya berdoa, serta hanya menyalahkan teori konspirasi. Menurut info tak valid yang saya terima, operasi intelijen di tubuh PKS telah dimulai sejak tahun 2006. Wallahua'lambishshowwab.

Namun dalam sebuah wawancara di stasiun TV swasta tahun 2010an, Hendropriyono (waktu itu sudah pension) mengatakan kurang lebihnya saya masih ingat betul,
"Saya telahmendeteksi OTB sejak tahun 70an di kampus-kampus besar sebagai basisnya. Kemudian saya berkejar-kejaran dengannya, hingga saya mencapai posisi tertinggi di BIN. Namun sayangnya, pas saya sudah punya power untuk menggilasnya, reformasi datang dan OTB itu menjadi Partai resmi."

Kawan saya complain, loh Hendropriyono kan sudah pension lama?
Hey man, the Agent never retired, he just rest for relax.

Saya mencermati kalimat "berkejar-kejaran" diatas. Apa interpretasi atas frase ini? Sedang sebuah kalimat "kamu cantik deh" bisa diasumsikan berbagai macam, pun kalimat diatas yang keluar dari mulut seorang ex pejabat tertinggi intelijen negara. Dalam psikologi, perilaku yang nampak merupakan cermin dari sesuatu yang tersimpan dalam kognisin
ya, bahkan cermin dari alam bawah sadarnya. Mungkinkah?? Mari kita bertanya pada Hendropriyono yang bergoyang. :-)
..........................
Salam Damai...0_o..
(disadur dari akun FB Rahmad Puryodo, dari grup BBM)

Dirut PT. Indoguna : Uang 1 Milyar Bukan Untuk LHI

Dirut PT. Indoguna : Uang 1 Milyar Bukan Untuk LHI

Islamedia - Direktur utama PT Indoguna, Maria Elisabeth Liman, diperiksa KPK sebagai saksi di kasus dugaan suap impor daging Selama 13 jam. Lewat kuasa hukumnyam dirinya membantah keterlibatan uang Rp 1 miliar untuk Luthfi Hasan Ishaaq (LHI).

Maria memilih untuk menyerahkan jawaban pertanyaan wartawan kepada pengacaranya. "Tanya pengacara saya," kata Maria, usai pemeriksaan, di KPK, jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (25/2/2013).

Kuasa hukum Maria, Denny Kailimang menjelaskan uang Rp 1 miliar itu untuk dana seminar dan tidak ada kaitannya dengan kuota. "Itu kan untuk seminar, nggak ada kaitannya (dengan kuota)," ungkapnya.

Dia juga mengatakan pertemuan di Medan yang dihadiri Luthfi Hasan dan juga menteri pertanian Suswono adalah inisiatif Elda Devianne Adiningrat.

"Jadi sebenarnya itu adalah ide dari ibu Elda," ujar Denny.

Maria sendiri keluar dari gedung KPK sekitar pukul 22.15 WIB. Mengenakan kemeja biru muda, Maria langsung masuk ke mobil Alphard hitamnya yang sudah menunggu di depan lobi KPK.

Maria Elisabeth adalah salah satu saksi yang turut dicegah ke luar negeri. Dua anak buahnya di PT Indoguna, yaitu Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi telah ditetapkan sebagai tersangka di kasus dugaan suap impor daging.(detik)Islamedia - Direktur utama PT Indoguna, Maria Elisabeth Liman, diperiksa KPK sebagai saksi di kasus dugaan suap impor daging Selama 13 jam. Lewat kuasa hukumnya dirinya membantah keterlibatan uang Rp 1 miliar untuk Luthfi Hasan Ishaaq (LHI).

Maria memilih untuk menyerahkan jawaban pertanyaan wartawan kepada pengacaranya. "Tanya pengacara saya," kata Maria, usai pemeriksaan, di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (25/2/2013).

Kuasa hukum Maria, Denny Kailimang menjelaskan uang Rp 1 miliar itu untuk dana seminar dan tidak ada kaitannya dengan kuota. "Itu kan untuk seminar, nggak ada kaitannya (dengan kuota)," ungkapnya.

Dia juga mengatakan pertemuan di Medan yang dihadiri Luthfi Hasan dan juga menteri pertanian Suswono adalah inisiatif Elda Devianne Adiningrat.

"Jadi sebenarnya itu adalah ide dari ibu Elda," ujar Denny.

Maria sendiri keluar dari gedung KPK sekitar pukul 22.15 WIB. Mengenakan kemeja biru muda, Maria langsung masuk ke mobil Alphard hitamnya yang sudah menunggu di depan lobi KPK.

Maria Elisabeth adalah salah satu saksi yang turut dicegah ke luar negeri. Dua anak buahnya di PT Indoguna, yaitu Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi telah ditetapkan sebagai tersangka di kasus dugaan suap impor daging. (detik)
 
sumber : detik.com, islamedia.com

Senin, 25 Februari 2013

Mabit Tarbawi DPC PKS Prambanan : Tes Ruhiyah

PRAMBANAN, SLEMAN -- DPC PKS Prambanan mengadakan program mabit untuk kader, pada hari Sabtu malam Ahad, 23-24 Februari 2013. Acara dilaksanakan di masjid Baitussalam. Sedianya direncanakan dimulai pukul delapan malam namun realisasinya acara baru dapat dimulai lebih malam. Hadir pula dalam acara tersebut para pengurus harian DPC, di antaranya ketua DPC, sekretaris, bendahara, ketua bidang dan lain-lainnya.

Pelaksanaan program ini merupakan hasil seruan dari pengurus pusat (DPP) agar dalam waktu yang telah ditentukan, para kader melaksanakan mabit atau jalsah ruhiy, dan sebagainya. Dan dalam majelis tersebut peserta hendaknya dapat menyelesaikan membaca surah Al-Fatihah, Al-Baqarah, Yaasiin, Ash-Shaafaat, Al-Waqi'ah, Al-Mulk, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas. Hal itu ditujukan untuk meningkatkan ruhiyah dan juga sekaligus pengetesan, apakah kader mampu menyelesaikan dalam sekali waktu, karena jumlah total beberapa surah tersebut cukup panjang, yakni sekitar tiga juz.

Acara diakhiri pada pagi harinya, sekitar pukul enam pagi. Semoga melalui acara ini, kedekatan dengan Al-Qur'an semakin kuat dan memberikan kontribusi bagi keberkahan dan produktifitas dakwah yang meningkat. Aamiin. [cah]

Sabtu, 23 Februari 2013

Undangan Mabit Tarbawi Seluruh Kader Prambanan

Untuk memperkuat ruhiyah para kader dakwah, diharapkan kehadiran seluruh kader DPC PKS Prambanan dalam acara :

MABIT TARBAWI

Hari, tanggal : Sabtu, 23 Februari 2013
Waktu : pukul 20.00
Tempat : Masjid Baitussalam

Agenda utama :
Membaca Al-Qur'an, surah Al-Fatihah, Al-Baqarah, Ash-Shaffaat, Yaasiin, Al-Waaqi'ah, Al-Mulk, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.

Siapkan :
1. Mushaf Al-Qur'an,
2. Perlengkapan tidur.

Harap hadir tepat waktu. Insya Allah agenda ini merupakan bagian dari langkah perjuangan kita menyongsong kemenangan dakwah. Allaahu akbar!!

Jumat, 22 Februari 2013

Partai NasDem Terancam BUBAR


Sumateraupdate.com - Surya Paloh resmi menjadi ketua umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) menggantikan Hary Tanoe yang saat ini menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Hanura. Banyak pengurus DPP yang baru saja dilantik mengundurkan diri bersama sejumlah petinggi sayap partai NasDem. Ada apa?
SP-e1353649663741“Banyak pengurus BAHU NasDem mundur. Nanti semuanya akan hadir di konferensi pers siang ini,” kata Korwil Sumatera Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai NasDem yang ikut mengundurkan diri, Antony, Rabu (20/2/2013).Pengunduran dirinya diumumkan di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat.

Memangnya apa alasan mereka mundur tiba-tiba? Apakah merapat ke Hary Tanoe dan masuk ke Hanura?. “Nanti kita akan jelaskan. Yang jelas karena ada yang sejak awal kita agungkan tapi tidak hasilnya tidak seperti yang kita harapkan,” tandasnya.

Nama-nama Pengurus BAHU NasDem yang akan mundur antara lain:
1. Herna Sutana
2. Adi Wicaksono
3. Anthony
4. Muhammad Fajar
5. Nana Sumarna, dan lain-lain
Selain itu ada pengurus DPP NasDem yang baru saja dilantik akan mundur seperti Effendi Syahputra yang duduk di mahkamah partai bersama Pak OC Kaligis. (taufik)

dari : http://sumateraupdate.com/2013/02/partai-nasdem-terancam-bubar/

Kamis, 21 Februari 2013

"Terbuat dari bahan apakah para kader PKS?"

"Terbuat dari bahan apakah para kader PKS?" 

Fajar MH | Kompasiana

Jagat politik Indonesia saat ini sedang mengalami keguncangan hebat. Demokrat sang juara pada 2009 mengalami guncangan yang menimbulkan luka bagi Sys dan Pong serta beberapa fungsionaris. Belum lagi tsunami Nazaruddin yang menimbulkan kubu Anas dan kubu penentangnya. Golkar sudah langganan keluar masuknya para pemimpinnya. Bahkan sampai Hanura sang partai mungil pun tidak luput dari keluarnya AF dari jajaran elit. Nasdem si partai yang baru lahir juga tidak lolos dari huru-hara, HT sang tokoh hengkang diikuti oleh banyak pengurus. Yang agak aneh adalah PKS, dilanda prahara yang dahsyat. Presiden Partai sebagai symbol kehormatan ditangkap KPK! Bayangkan, bagaimana kekacauan yang timbul akibat organisasi tanpa pemimpin. Pasti terbelah dan kocar-kacir.

Ternyata tidak ! Jangankan tokoh atau petinggi, seorang kaderpun tidak ada yang menyingkir. Semua tetap ditempat. Seperti karang yang tidak bergeming disapu ombak samudra selatan. Hiruk pikuk di media massa. Komentar puluhan pengamat yang Dr, Master jebolan Amerika, Eropa dan lain-lain Negara seakan-akan angin lalu saja. Apakah para kader PKS buta huruf ? Pasti tidak. Apakah kader PKS tidak mau membaca berita ? Oh, juga tidak. Bagaimana reaksi sosial media seperti twitter, Facebook, Blog, website, kolom-kolom komentar media massa dipenuhi komentar mereka yang berjejal-jejal. Ketika media massa mempengaruhi dengan opininya mereka membalas melawan dengan opini mereka. Sungguh suatu tontonan tentang kesolidan suatu organisasi yang sangat menakjubkan !

Terbuat dari bahan apakah para kader PKS? tentu saja mereka terdiri dari darah dan daging serta tulang sebagaimana manusia pada umumnya. Namun saya menduga bahwa yang membedakan adalah proses yang mereka lalui. Secara teoritik jika beban yang dipikul tidak membuat seseorang sempoyongan atau ambruk maka kekuatan sang pemikul pasti melampaui beban yang dipikul. Alias proses yang menempa mereka menjadi kader seperti sekarang ini jauh lebih berat dibandingkan sekedar pukulan itu.

Mungkin fenomena ini yang dibaca oleh masyarakat umum. Ketika dipukul dengan dahsyat justru mereka semakin bersemangat. Ibaratnya kesruduk sapi bukan malah berhenti atau jatuh tetapi larinya tambah kencang. Yang menarik adalah cara mereka mengalihkan energi srudukan justru untuk menimbulkan hentakan dan lompatan. Jadi rasanya bukan salah masyarakat kalau mereka semakin simpati dengan partai yang satu ini. Fenomena masyarakat yang berduyun-duyun masuk ke PKS adalah salah satu keberhasilan yang tampak dari pemanfaatan energi srudukan.

Ucapan selamat memang layak diberikan kepada seluruh kader PKS yang mampu merubah energi srudukan menjadi lompatan. Saya melihat ini hanya awalan saja, karena seperti orang yang disruduk kemudian meminjam tenaga srudukan untuk melompat pasti perlu landing dengan benar dan langsung berlari agar tidak terjerembab karena sisa hentakan.

Apakah ini tanda-tanda kemenangan PKS pada pemilu 2014? Tunggu dulu ! Aksi merubah srudukan menjadi lompatan ini memang fenomenal. Tapi rasanya belum cukup untuk menjadi pemenang. Masih perlu kerja keras untuk mencapai yang ditargetkan yaitu 3 besar. Entah apalagi rumus atau ramuan yang dikeluarkan PKS setelah ini. Kita hanya bisa menunggu. []

*foto: Sekjen PKS Taufik Ridho -yg juga vokalis ShoHar-, melantunkan lagu-lagu penyemangat bersama grup nasyid Shoutul Harokah saat kampanye Aher-Demiz (Gasibu, 20/2/13)

Fajar MH | Kompasiana

Jagat politik Indonesia saat ini sedang mengalami keguncangan hebat. Demokrat sang juara pada 2009 mengalami guncangan yang menimbulkan luka bagi Sys dan Pong serta beberapa fungsionaris. Belum lagi tsunami Nazaruddin yang menimbulkan kubu Anas dan kubu penentangnya. Golkar sudah langganan keluar masuknya para pemimpinnya. Bahkan sampai Hanura sang partai mungil pun tidak luput dari keluarnya AF dari jajaran elit. Nasdem si partai yang baru lahir juga tidak lolos dari huru-hara, HT sang tokoh hengkang diikuti oleh banyak pengurus. Yang agak aneh adalah PKS, dilanda prahara yang dahsyat. Presiden Partai sebagai symbol kehormatan ditangkap KPK! Bayangkan, bagaimana kekacauan yang timbul akibat organisasi tanpa pemimpin. Pasti terbelah dan kocar-kacir.

Ternyata tidak ! Jangankan tokoh atau petinggi, seorang kaderpun tidak ada yang menyingkir. Semua tetap ditempat. Seperti karang yang tidak bergeming disapu ombak samudra selatan. Hiruk pikuk di media massa. Komentar puluhan pengamat yang Dr, Master jebolan Amerika, Eropa dan lain-lain Negara seakan-akan angin lalu saja. Apakah para kader PKS buta huruf ? Pasti tidak. Apakah kader PKS tidak mau membaca berita ? Oh, juga tidak. Bagaimana reaksi sosial media seperti twitter, Facebook, Blog, website, kolom-kolom komentar media massa dipenuhi komentar mereka yang berjejal-jejal. Ketika media massa mempengaruhi dengan opininya mereka membalas melawan dengan opini mereka. Sungguh suatu tontonan tentang kesolidan suatu organisasi yang sangat menakjubkan !

Terbuat dari bahan apakah para kader PKS? tentu saja mereka terdiri dari darah dan daging serta tulang sebagaimana manusia pada umumnya. Namun saya menduga bahwa yang membedakan adalah proses yang mereka lalui. Secara teoritik jika beban yang dipikul tidak membuat seseorang sempoyongan atau ambruk maka kekuatan sang pemikul pasti melampaui beban yang dipikul. Alias proses yang menempa mereka menjadi kader seperti sekarang ini jauh lebih berat dibandingkan sekedar pukulan itu.

Mungkin fenomena ini yang dibaca oleh masyarakat umum. Ketika dipukul dengan dahsyat justru mereka semakin bersemangat. Ibaratnya kesruduk sapi bukan malah berhenti atau jatuh tetapi larinya tambah kencang. Yang menarik adalah cara mereka mengalihkan energi srudukan justru untuk menimbulkan hentakan dan lompatan. Jadi rasanya bukan salah masyarakat kalau mereka semakin simpati dengan partai yang satu ini. Fenomena masyarakat yang berduyun-duyun masuk ke PKS adalah salah satu keberhasilan yang tampak dari pemanfaatan energi srudukan.

Ucapan selamat memang layak diberikan kepada seluruh kader PKS yang mampu merubah energi srudukan menjadi lompatan. Saya melihat ini hanya awalan saja, karena seperti orang yang disruduk kemudian meminjam tenaga srudukan untuk melompat pasti perlu landing dengan benar dan langsung berlari agar tidak terjerembab karena sisa hentakan.

Apakah ini tanda-tanda kemenangan PKS pada pemilu 2014? Tunggu dulu ! Aksi merubah srudukan menjadi lompatan ini memang fenomenal. Tapi rasanya belum cukup untuk menjadi pemenang. Masih perlu kerja keras untuk mencapai yang ditargetkan yaitu 3 besar. Entah apalagi rumus atau ramuan yang dikeluarkan PKS setelah ini. Kita hanya bisa menunggu. [ ]

*foto: Sekjen PKS Taufik Ridho -yg juga vokalis ShoHar-, melantunkan lagu-lagu penyemangat bersama grup nasyid Shoutul Harokah saat kampanye Aher-Demiz (Gasibu, 20/2/13)

Hasil Analisis Anak SMA: Simpatiku Buat PKS

oleh : Sri Winarni

SMA: Sadang, Kebumen

Awalnya saya hanya seorang yang apatis dengan partai. Yang saya kenal hanya PPP, PDI/PDIP dan Golkar yang sejak turun temurun memang terkenal sejak dulu kala. Kemudian Demokrat karena saya ngefans banget dengan Bapak SBY. Siapa yang tidak kenal lelaki ramah, sopan, cerdas dan ganteng ini. Partai lain singkatannya saja kadang tidak ingat atau salah sebut. Memang sih dikalangan teman-teman ada juga yang membicarakan PKS yang konon partai bersih. Tapi saya tidak melihat perbedaan antara satu partai dengan partai lain. Kalau ada beberapa orang partai besar yang terkena korupsi saya anggap wajar, toh karena anggotanya banyak jadi kalau ketangkap satu atau dua itu kan kebetulan kemasukan anggota yang jelek. Lagian partai kecil juga jadi bersih bukan karena memang bersih tapi karena belum kebagian. Jadi apa istimewanya?

Makanya ketika ketua PKS ditangkap KPK saya anggap itu biasa walaupun memang agak luar biasa karena yang jadi maling itu bukan anggota biasa tapi ketua. Kan ketua itu biasanya diambil dari kalangan mereka yang paling bagus. Baik dari segi moral yang tidak suka maling, punya dana paling kuat atau punya pemikiran paling cemerlang. Namun anehnya mengapa media-media menjadikan berita itu seakan-akan sesuatu yang luar biasa. Semua memuat dan menyorot. Apanya yang menarik? Apa yang luar biasa?

Karena itu mungkin saya tertarik dan ingin tahu. Saya baca-baca semua informasi tentang PKS. Kebetulan saya ada akses internet, jadi dengan google saya cari dengan kata kunci PKS. Ternyata sangat-sangat banyak berita. Saya perlu berhari-hari untuk membaca dan mengetahui PKS dari berbagai sisi. Tidak hanya saat KPK menangkap, bahkan semua berita mulai dari yang sangat negatif sampai positif saya dapatkan.

Banyak berita dan artikel yang memberitakan sisi jahat dan banyak berita dan artikel yang memberitakan sisi positif. Setelah membaca dan merenungi sampai timbul pertanyaan? Masa iya ada suatu kelompok orang yang sangat jahat sekaligus sangat baik? Rasanya mustahil. Saya belum menemukan ada kelompok atau komunitas semacam ini. Makanya timbul suatu gagasan, ada 2 kemungkinan dari semua tulisan yang saya baca : 1. Kelompok yang sangat jahat tetapi mempunyai humas hebat luar biasa atau 2. kelompok yang baik tetapi dimusuhi oleh kelompok lain yang terusik karena keberadaannya

Kedua dugaan itu saya coba uji. Kalau PKS adalah suatu kelompok penjahat yang luar biasa seperti sebagian komentar-komentar yang melecehkan dan menghujat maka harusnya ada tim atau media yang menjadi tulang punggung untuk menutupi keberadaannya. Saya coba sisir berita dari semua stasiun TV. Ternyata tidak ada satupun yang secara konsisten memuji dan berusaha menutupi kejahatan PKS. Dari Koran, majalah juga tidak ada. Dari situs-situs di Internet mungkin yang nyantol sebagai cukup lumayan membela hanya islamedia dan pkspiyungan, itupun dalam penilaian saya belum bisa dikatakan tulang punggung. Karena hanya ala kadarnya jika dibandingkan dengan raksasa seperti Kompas, Tempo, Detik dan lain-lain. Situs selain dua yang saya sebut memang ada yang membela tetapi kualitasnya sangat tidak bisa diperhitungkan, sangat acak-acakan. Di antara media yang mapan, mungkin hanya Republika yang agak adil melihat dari 2 sisi, dan itu juga berarti bukan tulang punggung PKS. Dari sini saya menyimpulkan tidak mungkin PKS itu kelompok penjahat yang mempunyai tulang punggung media propaganda yang sangat bagus.

Akhirnya saya coba uji dugaan saya yang kedua, PKS adalah kelompok orang baik yang dimusuhi oleh kelompok lain dengan motivasi tertentu. Dari sini saya sisir berita-berita dengan cara per kasus. Jadi satu kasus kemudian saya potret dari berbagai komentar tentang kasus itu. Akhirnya saya simpulkan, bahwa kemungkinan besar dugaan saya benar.

Akhirnya menemukan berita di Kompas tentang tidak ada satupun anggota DPR dari PKS yang terkena kasus korupsi, bahkan ketika ada yang dihukum ternyata dibebaskan MA karena terbukti tuduhan mengada-ada. Berita-berita tentang kegiatan-kegiatan PKS yang sangat positif dalam hal memperjuangkan masyarakat yang dilakukan terus menerus tidak hanya menjelang pemilihan. Bahkan yang menurut saya agak mengejutkan adalah pembelaan dari tokoh-tokoh masyarakat ketika ada berita negatif. Kalau tokoh-tokoh yang sama sekali tidak ada kaitan dengan PKS membela artinya ada kemungkinan memang PKS tidak salah alias hanya faktor persaingan atau iri hati.

Sebagai orang awam saya hanya bisa bersimpati kepada PKS. Saya hanya bisa menggumam dalam hati: Walaupun saya tidak bisa membantu anda, saya berjanji, paling tidak PKS akan mendapat tambahan 1 suara dari saya.[ ]

dari : http://politik.kompasiana.com/2013/02/14/simpatiku-buat-pks-528654.html

"PKS Kesruduk Sapi"

Foto: "PKS Kesruduk Sapi" 
_______

Oleh Kurniawati Sazali

Sebenarnya banyak pilihan judul. Pilihanku pada judul ini untuk menarik perhatian karena ada PKS nya. Sebenarnya ini hanya tulisan untuk berbagi. Menyemangati diri dan teman-temanku, sesama anggota Majis Taklim Tanpa Nama. Betul-betul tanpa nama. Bukan karena tidak bisa memilih nama tetapi memang kami merasa nama itu tidak terlalu penting. Apalah artinya 10-20 orang di sebuah perumahan di pelosok Jawa Timur, yang letaknya puluhan kilometer dari Surabaya. Dibandingkan Majlisnya para habib, ustaz besar dan tokoh besar, kami tidak terhitung sebagai Majlis Taklim. Namun kami tetap merasa sangat penting bukan karena ada tokoh atau ustaz terkenal. Kami merasa keberadaan Majlis Taklim disebabkan kami bisa merenda hari-hari kami dengan bertambahnya ilmu dan amalan Islam. Kami merasa Majlis kami adalah majlis yang paling berharga bagi kami walaupun kami tidak bisa mengundang tokoh,  tapi selalu ada yang mau datang untuk memberi kesejukan. Mengajarkan Islam dan keindahannya. Sampai datang satu peristiwa: PKS kesruduk sapi !

“Bu Nia, taklim kita bagaimana? apakah akan bubar?” kata seorang ibu.

Sayapun sempat terfikir begitu, ketika banyak pengamat di koran dan TV yang mengatakan: PKS akan hancur. PKS akan bubar. PKS tinggal sejarah. Pertanyaan itu sangat wajar. Kerisauan kamipun beralasan. Majlis Taklim kami memang banyak ditopang kader-kader PKS. Hampir semua yang mengisi taklim kami adalah kader-kader PKS. Kalau PKS bubar, ustazahnya tidak mau datang lagi apa Majlis Taklim tidak bubar? Memang hari gini masih ada ustazah yang masih mau sabar ngasih taklim kepada kami-kami?

Memang saat itu sempat terpikir waktu kami berunding dengan ibu-ibu peserta majlis taklim. Apa sebaiknya kita gabung dengan ibu-ibu majlis taklim yang lain? Tapi pikiran itu ditolak oleh ibu-ibu yang lain karena dua sebab. Pertama karena sudah cocok dengan cara penyampaian ustazahnya yang ringkas, mengena dan praktis. Kedua tempatnya lebih jauh tentu saja masalah datangnya dengan cara apa menjadi masalah utama.

Masalahnya, kalau PKS bubar terus bagaimana nasib kami? ditengah kegalauan kami ada usulan untuk telepon ustazah yang biasa mengisi majlis taklim. Oh, kenapa ide ini tidak kemarin-kemarin keluar? Ketika kami menelepon ustazah M tentang kelanjutan 'Majlis Taklim Tanpa Nama' kami maka jawaban ustazah memberi jawaban yang sangat melegakan. Ternyata kami tidak jadi bubar! Alhamdulillah…. Serempak keluar dari mulut kami mendengar jawaban lewat telepon.

Ustazah M, yang biasa ngisi taklim masih muda, mungkin usianya lebih muda dari kami tapi pemahaman Islam jauh diatas kami. Ketika beliau sudah hadir dalam acara taklim sore itu, ibu-ibu mengusulkan agar kali ini diisi dengan tanya jawab karena banyak pertanyaan yang akan ditanyakan. Ustazah dengan sabar melayani kami. Beberapa pertanyaan sempat kami lontarkan, diantaranya tentang kelanjutan taklim kami. Kami ingin mendengar penjelasan panjang yang mungkin akan terlewat jika lewat telepon.

Beliau justru menjawab sambil tersenyum: "Justru tidak ada alasan. Lho, kenapa memangnya? Ketika kita belajar Islam dan berusaha memahami dengan baik, berusaha mengamalkan apa yang kita tahu. Ketika kita meneruskan usaha kita tentu tidak perlu ditanyakan mengapa meneruskan? justru yang berhenti itu yang perlu ditanya, mengapa berhenti ?". Subhanallah. Alasan yang sangat masuk akal.

Ketika ada yang melontarkan pertanyaan tentang mengapa berdakwah melalui partai? seandainya tidak berpolitik bukannya majlis taklim dan dakwah lebih tenang?

Beliau menjawab: "Betul. Kalau berkiprah melalui politik tentu saja ada tantangan dan persaingan. Tanpa berpolitik tidak ada yang terancam keberadaannya tetapi dengan melalui politik akan banyak yang merasa terancam keberadaannya. Keburukan yang dulu mereka bisa lakukan dengan bebas, sekarang tidak lagi bisa dilakukan. Atau minimal berkurang."

Ketika pertanyaan dilanjutkan, kalau berdakwah melalui PKS mengapa tidak pernah meminta kami mencoblos PKS?

Ustazah tersenyum lebar kemudian menjawab: "Memperjuangkan Islam itu perlu kesiapan mental. Sekarang, dalam majlis taklim ini kita sedang mempersiapkan diri. Mempersiapkan keislaman kita, baik pemahaman maupun amaliyahnya. Jika diri kita siap untuk berjuang maka titik itu merupakan awal perjalanan yang sangat panjang. Jika kita sudah melalui perjalanan itu maka kesulitan akan sering mendera kita. Jika kita siap, maka kita bisa memulai bahkan sekarang juga. Soal pilihan politik mau memilih PKS atau yang lain, itu merupakan hak sepenuhnya ibu-ibu. Seperti mau mengamalkan Islam secara sungguh-sungguh atau tidak. Atau seperti memilih suami. Tentu saja sebagai kader PKS saya sangat berharap ibu-ibu memilih PKS, tetapi hal itu perlu disampaikan secara hati-hati jangan sampai ibu-ibu merasa dipaksa atau sungkan. Memilih parpol harus dengan pengetahuan dan keyakinan. Karena setiap pilihan termasuk pilihan parpol ada konsekuensi pertanggungjawaban dihadapan Allah. Ibu-ibu bisa melakukan pilihan dengan suatu tindakan apa yang diambil jika punya pengetahuan yang cukup tentangnya."

Pertanyaan yang menurut saya paling panas dan mungkin menyinggung ustazah adalah tentang PKS kesruduk sapi. Bagaimana tanggapannya?

Masih dengan tersenyum dan dengan wajahnya yang ikhlas beliau memberi penjelasan dan mengulangi pernyataannya bahwa setiap pilihan ada konsekuensinya. "Jangankan kesruduk sapi, seandainya diinjak gajah kami juga tetap tidak bergeser."

Subhanallah, sampai ibu-ibu mbrebes mili. Beliau meneruskan: "Ibu-ibu sekalian sudah mengenal saya sejak lama, soal ibu percaya kepada kami atau tidak bagi kami bukanlah masalah besar. Hanya harapan saya, ibu-ibu tetap istiqomah untuk belajar Islam dan mengamalkannya. Itu sudah sangat membahagiakan saya."

Tangis kami pecah. Kami sudah mengenal beliau dan teman-temannya dari PKS begitu gigih luar biasa dalam setiap kegiatan pengajian, sosial dan kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kami. Sampai ada seorang seorang ibu yang agak histeris mengatakan: "Demi Allah, saya menjadi saksi atas ustazah dan teman-taman ustazah. Kalau ustazah berani mengambil resiko dalam perjuangan, kami tentu tetap mendukung dan menyertainya. Kami sudah mendapat banyak kenikmatan Allah berupa pemahaman Islam. Kami sudah lebih paham untuk apa Allah menciptakan kami. Apakah hanya karena kata pengamat saja kami jadi berbalik arah ? Mereka hanya bisa ngomong, memang omongan mereka layak untuk ditampilkan karena layak dijual. Tapi mereka tidak merasakan apa yang kami rasakan. Mereka tidak pernah mengalami apa yang kami alami. Kami sering bertemu dan mengetahui apa saja yang ustazah dan teman-teman ustazah lakukan. Apakah kami orang-orang yang tidak bisa berfikir kalau hanya karena omongan diluar yang tidak jelas mempengaruhi kami."

Keharuan menyelimuti suasana. Tangis dan airmata tidak bisa dibendung lagi. Acara taklim berubah menjadi acara tangis-tangisan.

Dengan mengusap buliran airmata yang menetes, ustazah pun meneruskan: "Terimakasih atas kepercayaan ibu-ibu semua. Insya Allah kepercayaan ibu-ibu akan kami pegang erat-erat."

Dengan rasa haru yang tidak terbendung salah seorang ibu mengatakan: "Walaupun kami bukan kader dan bukan apa-apa bagi PKS tapi tetap percaya dengan PKS. Insya Allah kami akan lebih rajin beribadah dan lebih rajin untuk belajar Islam. Dan mulai pemilu akan datang kami semua akan mencoblos PKS."

Kami semua yang hadir tersenyum-senyum. Sedangkan ustazah tersenyum sambil mengucapkan: "Alhamdulillah, semoga Allah memberkahi janji ibu. Keinginan yang kuat untuk belajar dan mengamalkan Islam jika disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh pasti akan ditolong oleh Allah SWT."

Tumpas habislah kegalauan kami, dan berubah menjadi semangat yang menyala-nyala. Kami yakin Islam adalah harapan terakhir kami. []oleh Kurniawati Sazali

Sebenarnya banyak pilihan judul. Pilihanku pada judul ini untuk menarik perhatian karena ada PKS nya. Sebenarnya ini hanya tulisan untuk berbagi. Menyemangati diri dan teman-temanku, sesama anggota Majis Taklim Tanpa Nama. Betul-betul tanpa nama. Bukan karena tidak bisa memilih nama tetapi memang kami merasa nama itu tidak terlalu penting. Apalah artinya 10-20 orang di sebuah perumahan di pelosok Jawa Timur, yang letaknya puluhan kilometer dari Surabaya. Dibandingkan Majlisnya para habib, ustaz besar dan tokoh besar, kami tidak terhitung sebagai Majlis Taklim. Namun kami tetap merasa sangat penting bukan karena ada tokoh atau ustaz terkenal. Kami merasa keberadaan Majlis Taklim disebabkan kami bisa merenda hari-hari kami dengan bertambahnya ilmu dan amalan Islam. Kami merasa Majlis kami adalah majlis yang paling berharga bagi kami walaupun kami tidak bisa mengundang tokoh, tapi selalu ada yang mau datang untuk memberi kesejukan. Mengajarkan Islam dan keindahannya. Sampai datang satu peristiwa: PKS kesruduk sapi !

“Bu Nia, taklim kita bagaimana? apakah akan bubar?” kata seorang ibu.

Sayapun sempat terfikir begitu, ketika banyak pengamat di koran dan TV yang mengatakan: PKS akan hancur. PKS akan bubar. PKS tinggal sejarah. Pertanyaan itu sangat wajar. Kerisauan kamipun beralasan. Majlis Taklim kami memang banyak ditopang kader-kader PKS. Hampir semua yang mengisi taklim kami adalah kader-kader PKS. Kalau PKS bubar, ustazahnya tidak mau datang lagi apa Majlis Taklim tidak bubar? Memang hari gini masih ada ustazah yang masih mau sabar ngasih taklim kepada kami-kami?

Memang saat itu sempat terpikir waktu kami berunding dengan ibu-ibu peserta majlis taklim. Apa sebaiknya kita gabung dengan ibu-ibu majlis taklim yang lain? Tapi pikiran itu ditolak oleh ibu-ibu yang lain karena dua sebab. Pertama karena sudah cocok dengan cara penyampaian ustazahnya yang ringkas, mengena dan praktis. Kedua tempatnya lebih jauh tentu saja masalah datangnya dengan cara apa menjadi masalah utama.

Masalahnya, kalau PKS bubar terus bagaimana nasib kami? ditengah kegalauan kami ada usulan untuk telepon ustazah yang biasa mengisi majlis taklim. Oh, kenapa ide ini tidak kemarin-kemarin keluar? Ketika kami menelepon ustazah M tentang kelanjutan 'Majlis Taklim Tanpa Nama' kami maka jawaban ustazah memberi jawaban yang sangat melegakan. Ternyata kami tidak jadi bubar! Alhamdulillah…. Serempak keluar dari mulut kami mendengar jawaban lewat telepon.

Ustazah M, yang biasa ngisi taklim masih muda, mungkin usianya lebih muda dari kami tapi pemahaman Islam jauh diatas kami. Ketika beliau sudah hadir dalam acara taklim sore itu, ibu-ibu mengusulkan agar kali ini diisi dengan tanya jawab karena banyak pertanyaan yang akan ditanyakan. Ustazah dengan sabar melayani kami. Beberapa pertanyaan sempat kami lontarkan, diantaranya tentang kelanjutan taklim kami. Kami ingin mendengar penjelasan panjang yang mungkin akan terlewat jika lewat telepon.

Beliau justru menjawab sambil tersenyum: "Justru tidak ada alasan. Lho, kenapa memangnya? Ketika kita belajar Islam dan berusaha memahami dengan baik, berusaha mengamalkan apa yang kita tahu. Ketika kita meneruskan usaha kita tentu tidak perlu ditanyakan mengapa meneruskan? justru yang berhenti itu yang perlu ditanya, mengapa berhenti ?". Subhanallah. Alasan yang sangat masuk akal.

Ketika ada yang melontarkan pertanyaan tentang mengapa berdakwah melalui partai? seandainya tidak berpolitik bukannya majlis taklim dan dakwah lebih tenang?

Beliau menjawab: "Betul. Kalau berkiprah melalui politik tentu saja ada tantangan dan persaingan. Tanpa berpolitik tidak ada yang terancam keberadaannya tetapi dengan melalui politik akan banyak yang merasa terancam keberadaannya. Keburukan yang dulu mereka bisa lakukan dengan bebas, sekarang tidak lagi bisa dilakukan. Atau minimal berkurang."

Ketika pertanyaan dilanjutkan, kalau berdakwah melalui PKS mengapa tidak pernah meminta kami mencoblos PKS?

Ustazah tersenyum lebar kemudian menjawab: "Memperjuangkan Islam itu perlu kesiapan mental. Sekarang, dalam majlis taklim ini kita sedang mempersiapkan diri. Mempersiapkan keislaman kita, baik pemahaman maupun amaliyahnya. Jika diri kita siap untuk berjuang maka titik itu merupakan awal perjalanan yang sangat panjang. Jika kita sudah melalui perjalanan itu maka kesulitan akan sering mendera kita. Jika kita siap, maka kita bisa memulai bahkan sekarang juga. Soal pilihan politik mau memilih PKS atau yang lain, itu merupakan hak sepenuhnya ibu-ibu. Seperti mau mengamalkan Islam secara sungguh-sungguh atau tidak. Atau seperti memilih suami. Tentu saja sebagai kader PKS saya sangat berharap ibu-ibu memilih PKS, tetapi hal itu perlu disampaikan secara hati-hati jangan sampai ibu-ibu merasa dipaksa atau sungkan. Memilih parpol harus dengan pengetahuan dan keyakinan. Karena setiap pilihan termasuk pilihan parpol ada konsekuensi pertanggungjawaban dihadapan Allah. Ibu-ibu bisa melakukan pilihan dengan suatu tindakan apa yang diambil jika punya pengetahuan yang cukup tentangnya."

Pertanyaan yang menurut saya paling panas dan mungkin menyinggung ustazah adalah tentang PKS kesruduk sapi. Bagaimana tanggapannya?

Masih dengan tersenyum dan dengan wajahnya yang ikhlas beliau memberi penjelasan dan mengulangi pernyataannya bahwa setiap pilihan ada konsekuensinya. "Jangankan kesruduk sapi, seandainya diinjak gajah kami juga tetap tidak bergeser."

Subhanallah, sampai ibu-ibu mbrebes mili. Beliau meneruskan: "Ibu-ibu sekalian sudah mengenal saya sejak lama, soal ibu percaya kepada kami atau tidak bagi kami bukanlah masalah besar. Hanya harapan saya, ibu-ibu tetap istiqomah untuk belajar Islam dan mengamalkannya. Itu sudah sangat membahagiakan saya."

Tangis kami pecah. Kami sudah mengenal beliau dan teman-temannya dari PKS begitu gigih luar biasa dalam setiap kegiatan pengajian, sosial dan kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kami. Sampai ada seorang seorang ibu yang agak histeris mengatakan: "Demi Allah, saya menjadi saksi atas ustazah dan teman-taman ustazah. Kalau ustazah berani mengambil resiko dalam perjuangan, kami tentu tetap mendukung dan menyertainya. Kami sudah mendapat banyak kenikmatan Allah berupa pemahaman Islam. Kami sudah lebih paham untuk apa Allah menciptakan kami. Apakah hanya karena kata pengamat saja kami jadi berbalik arah ? Mereka hanya bisa ngomong, memang omongan mereka layak untuk ditampilkan karena layak dijual. Tapi mereka tidak merasakan apa yang kami rasakan. Mereka tidak pernah mengalami apa yang kami alami. Kami sering bertemu dan mengetahui apa saja yang ustazah dan teman-teman ustazah lakukan. Apakah kami orang-orang yang tidak bisa berfikir kalau hanya karena omongan diluar yang tidak jelas mempengaruhi kami."

Keharuan menyelimuti suasana. Tangis dan airmata tidak bisa dibendung lagi. Acara taklim berubah menjadi acara tangis-tangisan.

Dengan mengusap buliran airmata yang menetes, ustazah pun meneruskan: "Terimakasih atas kepercayaan ibu-ibu semua. Insya Allah kepercayaan ibu-ibu akan kami pegang erat-erat."

Dengan rasa haru yang tidak terbendung salah seorang ibu mengatakan: "Walaupun kami bukan kader dan bukan apa-apa bagi PKS tapi tetap percaya dengan PKS. Insya Allah kami akan lebih rajin beribadah dan lebih rajin untuk belajar Islam. Dan mulai pemilu akan datang kami semua akan mencoblos PKS."

Kami semua yang hadir tersenyum-senyum. Sedangkan ustazah tersenyum sambil mengucapkan: "Alhamdulillah, semoga Allah memberkahi janji ibu. Keinginan yang kuat untuk belajar dan mengamalkan Islam jika disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh pasti akan ditolong oleh Allah SWT."

Tumpas habislah kegalauan kami, dan berubah menjadi semangat yang menyala-nyala. Kami yakin Islam adalah harapan terakhir kami. [ ]

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan