Kamis, 28 Februari 2013

Bedanya Anas dan LHI | Sebuah Catatan Hukum

*Oleh Deddy Armyadi*

Asyik nya Dunia Maya dengan segala fasilitasnya adalah seseorang bisa mengekspresikan apa yang ada dibenaknya untuk publik. Gonjang ganjing penegakan hukum pasti mengganggu setiap orang baik-baik di Indonesia, yaitu ketika supremasi hukum yang didasari ketegasan dan keadilan diabaikan.

Mengapa saya buat tulisan ini, hanya untuk mengajak semua pihak menjadi unsur perbaikan, karena saya yakin betul, setiap manusia yang punya nyawa berpengaruh terhadap baik dan buruknya kondisi suatu kaum. Mungkin lebih baik, mungkin lebih buruk.

Tergelitik saya membuat tulisan ini, ketika sekitar 30 menit yg lalu, saya lihat Bang Anas diwawancara dalam kondisi bebas, dengan sarung berwarna gelapnya, sangat terawat mungkin baru mandi karena segar bugar, sambil makan bakso (mungkin) di dalam mangkok.

Anas Urbaningrum inilah yang sekarang heboh dan didukung hampir semua media sebagai korban konspirasi, terdzolimi, dan korban makar, karena ditetapkan sebagai tersangka.

Sebelumnya ditetapkan pula sebagai tersangka Luthfi Hasan Ishaaq oleh KPK. Tak sampai 15 jam saja langsung dipenjara LHI ini.
*Apa bedanya? Mari kita lihat perbedaan keduanya.

*A. ALAT BUKTI*
Sesuai dengan Undang-undang, Alat bukti adalah :Pasal 184 ayat (1) KUHAP adalah sebagai berikuta. Keterangan Saksi;b. Keterangan ahli;c. Surat;d. Petunjuk;e. Keterangan terdakwa.

*Alat Bukti Anas*
Alat bukti untuk Anas sudah didapat KPK lebih dari 1 tahun yang lalu, dan khalayak umum pun sudah mengetahui alat buktinya, yaitu: Keterangan Nazarudin,* *keterangan Angelina sondakh, Rosa, yang sudah divonis, dan lain lain. Plus dengan barang bukti pula seperti transaksi penjualan perusahaan Nazarudin kepada Anas dan istrinya, juga Toyota Harier.

*Alat Bukti LHI*

Adapun untuk LHI, alat bukti masih dirahasiakan. Yang saya duga adalah pengakuan Ahmad Fatonah bahwa ia akan menyuap. Walau pun tidak ada bukti transaksional uang yang konon 1 milyar itu untuk LHI.
Tentunya khalayak umum sudah mengetahui bahwa posisi 1M ini: 980 juta berada di mobil AF, 10 juta di tas pribadi AF, dan 10 juta sudah menjadi milik Maharani dalam bentuk pemberian.
Seluruh uang ini ditarik kembali oleh KPK, dan KPK menetapkan jumlahnya penuh untuk suap kepada LHI.
Alat bukti ketiga kemungkinannya adalah pertemuan di Medan. Semoga saja KPK punya kartu truf untuk menunjukan bahwa pertemuan itu ada misi tersembunyi utk suap menyuap. Karena yang terekspos ke media pertemuan itu adalah pertemuan "adu data" antara Mentan dengan Asosiasi tentang kebutuhan impor daging. *Dan sampai detik ini tidak ada penambahan kuato impor.*

*B. PENJARA*
*Kasus Anas**
*Anas sekalipun tersangka, tidak mengenal penjara sebagaimana Luthfi yang langsung dipenjara. Tak terbayang oleh saya, bila Anas sampai dipenjara seperti LHI. Baru ditetapkan tersangka saja, semua menjerit karena menganggap Anas korban perbuatan dzolim dan konspirasi. Sejauh ini Anas masih sempat liburan ke Batam. Sebgaimana juga Andi Malarangeng, yang bebas berkeliaran sekitar 3 bulan lamanya. Atau tersangka lain seperti Emir Muis yang masih menghirup udara bebas setelah hampir setahun ia ditetapkan sebagai tersangka.

*Kasus LHI*
Tentunya KPK punya alasan, yaitu LHI khawatir kabur seperti Nazarudin, dan khawatir menghilangkan barang bukti. Tentunya kekhawatiran ini tidak terjadi pada diri Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng, juga Emir Muis.

*C. SEBERAPA BANYAK BARANG BUKTI YG BISA DIHILANGKAN?*
*Mari kita lihat perbedaan kasus...*
*Hambalang*
Hambalang sudah merugikan uang negara sampe *TRILYUNAN*. Bila uang ini belum habis, tentu masih tercecer. Baik bentuk uang, ataupun bentuk properti sebagaimana penyitaan KPK kepada aset Joko Susilo dalam kasus simulator SIM. Semoga saja para tersangka ini baik hati sebagaimana husnudzon KPK tidak akan menghilangkan barang bukti. Karena ini jelas barang bukti masih berceceran.

*Kasus Impor Daging*
Kasus Impor Daging: Tidak ada uang negara yg dirugikan yang ada kalau toh benar itu uang suap, itu adalah uang PT Indoguna yang berpindah tangan ke Ahmad Fatonah. Dan tidak ada bukti transaksional antara AF ke Luthfi Hasan. Baik serah terima, transfer, atau apapun.

Konon katanya 1M yang tidak berada di tangan Luthfi Hasan, dan tidak juga dalam posisi segedung dengan Luthfi Hasan, tidak juga berada dalam suatu kawasan, adalah persekot dari 40M yang akan di bayar kemudian hari. Barangkali KPK khawatir Luthfi Hasan akan menghilangkan uang yg AKAN DIA TERIMA ENTAH 2 bulan lagi, mungkin 5 bulan lagi, mungkin 1 tahun lagi. Tapi rasanya aneh, apanya yg mau dihilangkan? uangnnya aja tidak ada? baru KATANYA DIKEMUDIAN HARI dan perlu diketahui pula  *Kuota Impor daging tidak akan bertambah*.

Sementara demikianlah notes ini dibuat. Saya teringat ucapan "lau saroqot fatimah" (silahkan gogling tentagn hal ini) untuk menutup notes ini dengan sebuah POSTULAT dari seorang yg bernama Muhammad ibn Abdullah, dan bergelar hamba dan Rosul Allah.. yang inti sari dari postulatnya:
"Beliau jamin hancurnya suatu bangsa, adalah ketika penegak hukum tebang pilih. Atas tuan-tuan, pelanggaran hukum tidak akan ditegakkan secara adil dan tegas, adapun untuk yang bukan tuan-tuan bahkan lawan dari tuan-tuan, hukum itu tegas bahkan kebablasan ditegakan".

Berbanggalah Anas, sedemikian belanya rakyat dari bangsa ini yang membelanya dari perbuatan dzolim, sekalipun bukti sudah terang benderan diketahui umum. []

Selasa, 26 Februari 2013

Menilik Konspirasi, Ahmad Fathanah (AF) Merupakan Seorang Inteligen, Benarkah?

Ahmad Fathanah seorang agen intelijen


Panduan bagi kita untuk mewaspadai siapa pun yang dekat -atau mendekati- kita. Selamat menyimak.

Menyimak Dunia Persilatan yang lagi gonjang ganjing, langit glap-glap...0_o..
ini ada sebuah analisa menarik dari temen saya alumni UI:
Ahmad Fathanah (AF), sebuah nama yang berarti seseorang yang Terpuji lagi Cerdas. Entah mengapa, saya tidak begitu tertarik dengan teori konspirasi yang baru saja dilontarkan Sang Presiden baru PKS saat konferensi press pertama itu. Tapi saya lebih tertarik dengan sosok si Terpuji dan Cerdas ini. Karena bagi saya, "keterpujian" dan kecerdasan perilakunya dalam kasus ini lebih terlihat seksi untuk dibahas dibanding terpilihnya Anis Matta sebagai Presiden PKS, lagi-lagi subyektif menurut saya.
Mengapa begitu?

Pertama, AF bukanlah kader PKS. Menurut Tifatul Sembiring, AF adalah teman dekat LHI sewaktu mondok bersama-sama di Pesantren Gontor. Saya membayangkan, ada seorang teman semasa SMA dulu di Madiun yang kemudian bertemu di Jakarta. Hal minimal yang saya lakukan adalah bertanya-tanya background dia; kerja apa, tinggal dimana, keluarga berapa, selama ini kemana saja, dsb.

Dalam dunia intelijen hal diatas dinamakan clearance. Tujuannya adalah memastikan bahwa latar belakangnya itu clear atau tak ada masalah. Siapapun kita saya yakin pasti akan melakukan hal serupa, meski secara tak sadar, hanya sekedar untuk basa-basi mengakrabkan percakapan.
Tahap lebih lanjut adalah cross check, datang ke rumahnya atau kantornya, cek facebook, cek twitternya, cek linkedin, kenalan dengan keluarganya, kenalan dengan temannya, dsb. Terlebih untuk posisi seorang yang sangat penting, proses clearance seharusnya dilakukan lebih canggih lagi. Tentunya hal ini bukan langsung dilakukan oleh ybs, tetapi oleh protokoler, ajudan, staff ahli, staff khusus, atau orang-orang disekeliling yang bertanggung jawab terhadap keselamatan beliau.

Pernah suatu saat saya diajak teman untuk bertemu pejabat Eselon 1 di UKP4. Dari ujung telpon sana sang pejabat minta nama lengkap serta beberapa data pribadi saya lewat teman saya itu. Data dikirim dan setengah jam kemudian ada konfirmasi, "Lu dah clear Way."
Balik maning ke AF,proses clearance seperti apa yang dilakukan sehingga AF begitu mudah dekat dengan LHI tanpa terdeteksi? Saya curiga AF adalah agent yang disusupkan serupa dengan Sigid Haryo Wibowo yang"menangani" Antasari Azhar. Atau Pollycarpus yang `ngerjain' almarhum Munir. Info dari staff KPK yang muncul di portal online menyatakan bahwa AF ini memiliki 5 istri dan 11 anak, WOW … saya musti ke pucuk dan bilang … pucuk ..pucuk...!?!?! Ikut aliran pencak silat apa dia sampai bisa beristri 5?

Jika satu parameter ini (istri 5) saja terdeteksi di awal bisa dipastikan logika akan berkata "There is something wrong!"

Kedua, hal yang membuat AF begitu seksi dimata saya adalah covering yang dibuatnya sangat khas seorang agent. Saya aduk-aduk simbah Google untuk menelusuri jejak-jejak AF didunia maya, namun nihil. Yang ada hanya laman berita-berita keterkaitan dia dengan kasus LHI. Setidaknya sampai saat ini saya tidak mengendus facebooknya,twitter, blog, atau lain sebagainya sebagaimana "manusia umum". Jika ada diantara pembaca yang mendapatkannya tolong beritahu saya. Saya malah nemu facebook Maharany hehehe ☺.

Dalam dunia intelijen, pantang seorang agent membuat jejak di dunia maya. Dia akan berusaha menutupi (covering) setiap identitas dirinya serapat mungkin. Baik identitas di dunia nyata maupun maya. Bahkan ada pameo didunia intelijen,"1000 covering tak pernah cukup!".

Lebih menarik lagi pengakuan kakak kandung AF di beberapa portal berita yang mengatakan bahwa tak tahu usaha atau bisnis apa yang sedang dijalankan AF. Wow, kalau yang ini saya musti salto, koprol, kayang, dan naik ke pucuk lagi … pucuk… pucuk…! Bagaimana mungkin seorang kakak tidak tahu bisnis apa yang sedang digeluti adiknya. Secara logika aja, hanya ada 2 kemungkinan, sang kakak bohong atau sang adik punya cover yang sangat tebal. Ahmad Fathanah Merupakan Seorang Inteligen,
Benarkah?
Belum lagi jika dikaitkan dengan 5 istrinya. Dengan salah satu apartemen istrinya di Margonda Residence, saya dulu pernah lihat-lihat harganya sekitar 300 juta. Anggap saja AF bisa berlaku adil dengan semua istrinya, maka masing-masing istri menerimatempat tinggal yang selevel yaitu 300 juta x 5 istri = 1,5 milyar. Belum harta-harta yang lain, mungkinkah orang dengan penghasilan segitu besar keluarga tak tahu asalnya darimana?

Atau hitungan jika hanya kontrak; 1,5juta/bulan x 5 istri = 7,5 juta/bln. Belum biaya 11 anak, konsumsi sehari-hari, biaya pulsa, bayar listrik, bayar air, dan lain sebagainya. Dengan asumsi biaya kontrak adalah 1/3 dari penghasilan sebulan maka pengeluaran sebulannya bisa mencapai min 22,5juta. Adakah kira-kira orang dengan gaji 22,5juta sebulan yang keluarga tidak tahu asal-usul hartanya? Sungguh aneh secara logika, namun tidak aneh untuk seorang agent.

Dugaan saya, AF sebenarnya belum menyelesaikan misi utuhnya. Tapi keburu ditangkap KPK. Mengapa demikian? Karena AF belum sempat menyerahkan uang tersebut ke LHI. Mungkin setelah menyerahkan uang tersebut pun, masih ada misi-misi lain yang harus diselesaikan juga. Artinya masih terbuka lebar missing link dalam kasus ini yang membuat LHI ada kemungkinan bisa bebas dan jadi pihak yang terdzalimi.
Dalam hal ini saya pribadi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada KPK, karena saya tidak bisa membayangkan jika misi AF sampai
COMPLETED! Mungkin tsunami efeknya bisa merubuhkan sebuah organisasi sebesar PKS sampai lumat.

Ketiga, akhirnya kita jadi tahu bahwa organisasi sebesar PKS masih sangat rawan dibobol operasi intelijen. Dengan hanya seorang operator sekelas AF, walo tak dipungkiri pasti banyak actor dibelakangnya, organisasi sekuat PKS mampu dijebol. Ibarat perang,yang langsung tertembak saat ini adalah Panglima, itu artinya symbol pertahanan dan kebanggaan pasukan tertinggi. Apalagi ditingkat bawah. Dengan tanpa mengesampingkan asas praduga tak bersalah, symbol organisasi yang tertusuk langsung ini suatu alarm besar bagi seluruh organisasi. Harus ada program dan system "melek intelijen" yang segera di set up. Jika tidak, maka tunggu satu per satu symbol-symbol organisasi lain akan di acak-acak lebih lanjut. Sampai akhirnya tumbang tak bersisa.

Mengenai salah tidaknya LHI dalam kasus ini, mari kita serahkan pada proses hukum yang sedang berjalan.

Saya pribadi masih percaya KPK satu-satunya lembaga terbersih saat ini. Saya juga percaya LHI adalah sosok bersih. Karena saya pernah berkesempatan mendapat arahannya langsung saat Ramadhan tahun lalu, dan kata-katanya luar biasa penuh energy selayaknya orang-orang berjiwa bersih. Ibarat menangkap ikan dengan perangkap bambu tradisional, peran KPK hanyalah sebagai perangkap yang menunggu ikan-ikan masuk ke dalamnya.

Yang sedang saya tulis adalah peran orang yang menggiring ikan-ikan itu sehingga tanpa sadar dimasukkan perangkap KPK. Merekalah sebenarnya pembuat tipu daya yang bisa dicegah jika kita memiliki ilmunya.

"Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (Qs. Al-Anfal : 30)

Allah swt telah berjanji akan membalas tipu daya manusia culas dengan tipu daya sebaik-baiknya tipu daya. Namun janji Allah swt tidak akan bekerja jika manusianya tidak berusaha, hanya pasrah, hanya berdoa, serta hanya menyalahkan teori konspirasi. Menurut info tak valid yang saya terima, operasi intelijen di tubuh PKS telah dimulai sejak tahun 2006. Wallahua'lambishshowwab.

Namun dalam sebuah wawancara di stasiun TV swasta tahun 2010an, Hendropriyono (waktu itu sudah pension) mengatakan kurang lebihnya saya masih ingat betul,
"Saya telahmendeteksi OTB sejak tahun 70an di kampus-kampus besar sebagai basisnya. Kemudian saya berkejar-kejaran dengannya, hingga saya mencapai posisi tertinggi di BIN. Namun sayangnya, pas saya sudah punya power untuk menggilasnya, reformasi datang dan OTB itu menjadi Partai resmi."

Kawan saya complain, loh Hendropriyono kan sudah pension lama?
Hey man, the Agent never retired, he just rest for relax.

Saya mencermati kalimat "berkejar-kejaran" diatas. Apa interpretasi atas frase ini? Sedang sebuah kalimat "kamu cantik deh" bisa diasumsikan berbagai macam, pun kalimat diatas yang keluar dari mulut seorang ex pejabat tertinggi intelijen negara. Dalam psikologi, perilaku yang nampak merupakan cermin dari sesuatu yang tersimpan dalam kognisin
ya, bahkan cermin dari alam bawah sadarnya. Mungkinkah?? Mari kita bertanya pada Hendropriyono yang bergoyang. :-)
..........................
Salam Damai...0_o..
(disadur dari akun FB Rahmad Puryodo, dari grup BBM)

Dirut PT. Indoguna : Uang 1 Milyar Bukan Untuk LHI

Dirut PT. Indoguna : Uang 1 Milyar Bukan Untuk LHI

Islamedia - Direktur utama PT Indoguna, Maria Elisabeth Liman, diperiksa KPK sebagai saksi di kasus dugaan suap impor daging Selama 13 jam. Lewat kuasa hukumnyam dirinya membantah keterlibatan uang Rp 1 miliar untuk Luthfi Hasan Ishaaq (LHI).

Maria memilih untuk menyerahkan jawaban pertanyaan wartawan kepada pengacaranya. "Tanya pengacara saya," kata Maria, usai pemeriksaan, di KPK, jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (25/2/2013).

Kuasa hukum Maria, Denny Kailimang menjelaskan uang Rp 1 miliar itu untuk dana seminar dan tidak ada kaitannya dengan kuota. "Itu kan untuk seminar, nggak ada kaitannya (dengan kuota)," ungkapnya.

Dia juga mengatakan pertemuan di Medan yang dihadiri Luthfi Hasan dan juga menteri pertanian Suswono adalah inisiatif Elda Devianne Adiningrat.

"Jadi sebenarnya itu adalah ide dari ibu Elda," ujar Denny.

Maria sendiri keluar dari gedung KPK sekitar pukul 22.15 WIB. Mengenakan kemeja biru muda, Maria langsung masuk ke mobil Alphard hitamnya yang sudah menunggu di depan lobi KPK.

Maria Elisabeth adalah salah satu saksi yang turut dicegah ke luar negeri. Dua anak buahnya di PT Indoguna, yaitu Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi telah ditetapkan sebagai tersangka di kasus dugaan suap impor daging.(detik)Islamedia - Direktur utama PT Indoguna, Maria Elisabeth Liman, diperiksa KPK sebagai saksi di kasus dugaan suap impor daging Selama 13 jam. Lewat kuasa hukumnya dirinya membantah keterlibatan uang Rp 1 miliar untuk Luthfi Hasan Ishaaq (LHI).

Maria memilih untuk menyerahkan jawaban pertanyaan wartawan kepada pengacaranya. "Tanya pengacara saya," kata Maria, usai pemeriksaan, di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (25/2/2013).

Kuasa hukum Maria, Denny Kailimang menjelaskan uang Rp 1 miliar itu untuk dana seminar dan tidak ada kaitannya dengan kuota. "Itu kan untuk seminar, nggak ada kaitannya (dengan kuota)," ungkapnya.

Dia juga mengatakan pertemuan di Medan yang dihadiri Luthfi Hasan dan juga menteri pertanian Suswono adalah inisiatif Elda Devianne Adiningrat.

"Jadi sebenarnya itu adalah ide dari ibu Elda," ujar Denny.

Maria sendiri keluar dari gedung KPK sekitar pukul 22.15 WIB. Mengenakan kemeja biru muda, Maria langsung masuk ke mobil Alphard hitamnya yang sudah menunggu di depan lobi KPK.

Maria Elisabeth adalah salah satu saksi yang turut dicegah ke luar negeri. Dua anak buahnya di PT Indoguna, yaitu Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi telah ditetapkan sebagai tersangka di kasus dugaan suap impor daging. (detik)
 
sumber : detik.com, islamedia.com

Senin, 25 Februari 2013

Mabit Tarbawi DPC PKS Prambanan : Tes Ruhiyah

PRAMBANAN, SLEMAN -- DPC PKS Prambanan mengadakan program mabit untuk kader, pada hari Sabtu malam Ahad, 23-24 Februari 2013. Acara dilaksanakan di masjid Baitussalam. Sedianya direncanakan dimulai pukul delapan malam namun realisasinya acara baru dapat dimulai lebih malam. Hadir pula dalam acara tersebut para pengurus harian DPC, di antaranya ketua DPC, sekretaris, bendahara, ketua bidang dan lain-lainnya.

Pelaksanaan program ini merupakan hasil seruan dari pengurus pusat (DPP) agar dalam waktu yang telah ditentukan, para kader melaksanakan mabit atau jalsah ruhiy, dan sebagainya. Dan dalam majelis tersebut peserta hendaknya dapat menyelesaikan membaca surah Al-Fatihah, Al-Baqarah, Yaasiin, Ash-Shaafaat, Al-Waqi'ah, Al-Mulk, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas. Hal itu ditujukan untuk meningkatkan ruhiyah dan juga sekaligus pengetesan, apakah kader mampu menyelesaikan dalam sekali waktu, karena jumlah total beberapa surah tersebut cukup panjang, yakni sekitar tiga juz.

Acara diakhiri pada pagi harinya, sekitar pukul enam pagi. Semoga melalui acara ini, kedekatan dengan Al-Qur'an semakin kuat dan memberikan kontribusi bagi keberkahan dan produktifitas dakwah yang meningkat. Aamiin. [cah]

Sabtu, 23 Februari 2013

Undangan Mabit Tarbawi Seluruh Kader Prambanan

Untuk memperkuat ruhiyah para kader dakwah, diharapkan kehadiran seluruh kader DPC PKS Prambanan dalam acara :

MABIT TARBAWI

Hari, tanggal : Sabtu, 23 Februari 2013
Waktu : pukul 20.00
Tempat : Masjid Baitussalam

Agenda utama :
Membaca Al-Qur'an, surah Al-Fatihah, Al-Baqarah, Ash-Shaffaat, Yaasiin, Al-Waaqi'ah, Al-Mulk, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.

Siapkan :
1. Mushaf Al-Qur'an,
2. Perlengkapan tidur.

Harap hadir tepat waktu. Insya Allah agenda ini merupakan bagian dari langkah perjuangan kita menyongsong kemenangan dakwah. Allaahu akbar!!

Jumat, 22 Februari 2013

Partai NasDem Terancam BUBAR


Sumateraupdate.com - Surya Paloh resmi menjadi ketua umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) menggantikan Hary Tanoe yang saat ini menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Hanura. Banyak pengurus DPP yang baru saja dilantik mengundurkan diri bersama sejumlah petinggi sayap partai NasDem. Ada apa?
SP-e1353649663741“Banyak pengurus BAHU NasDem mundur. Nanti semuanya akan hadir di konferensi pers siang ini,” kata Korwil Sumatera Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai NasDem yang ikut mengundurkan diri, Antony, Rabu (20/2/2013).Pengunduran dirinya diumumkan di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat.

Memangnya apa alasan mereka mundur tiba-tiba? Apakah merapat ke Hary Tanoe dan masuk ke Hanura?. “Nanti kita akan jelaskan. Yang jelas karena ada yang sejak awal kita agungkan tapi tidak hasilnya tidak seperti yang kita harapkan,” tandasnya.

Nama-nama Pengurus BAHU NasDem yang akan mundur antara lain:
1. Herna Sutana
2. Adi Wicaksono
3. Anthony
4. Muhammad Fajar
5. Nana Sumarna, dan lain-lain
Selain itu ada pengurus DPP NasDem yang baru saja dilantik akan mundur seperti Effendi Syahputra yang duduk di mahkamah partai bersama Pak OC Kaligis. (taufik)

dari : http://sumateraupdate.com/2013/02/partai-nasdem-terancam-bubar/

Kamis, 21 Februari 2013

"Terbuat dari bahan apakah para kader PKS?"

"Terbuat dari bahan apakah para kader PKS?" 

Fajar MH | Kompasiana

Jagat politik Indonesia saat ini sedang mengalami keguncangan hebat. Demokrat sang juara pada 2009 mengalami guncangan yang menimbulkan luka bagi Sys dan Pong serta beberapa fungsionaris. Belum lagi tsunami Nazaruddin yang menimbulkan kubu Anas dan kubu penentangnya. Golkar sudah langganan keluar masuknya para pemimpinnya. Bahkan sampai Hanura sang partai mungil pun tidak luput dari keluarnya AF dari jajaran elit. Nasdem si partai yang baru lahir juga tidak lolos dari huru-hara, HT sang tokoh hengkang diikuti oleh banyak pengurus. Yang agak aneh adalah PKS, dilanda prahara yang dahsyat. Presiden Partai sebagai symbol kehormatan ditangkap KPK! Bayangkan, bagaimana kekacauan yang timbul akibat organisasi tanpa pemimpin. Pasti terbelah dan kocar-kacir.

Ternyata tidak ! Jangankan tokoh atau petinggi, seorang kaderpun tidak ada yang menyingkir. Semua tetap ditempat. Seperti karang yang tidak bergeming disapu ombak samudra selatan. Hiruk pikuk di media massa. Komentar puluhan pengamat yang Dr, Master jebolan Amerika, Eropa dan lain-lain Negara seakan-akan angin lalu saja. Apakah para kader PKS buta huruf ? Pasti tidak. Apakah kader PKS tidak mau membaca berita ? Oh, juga tidak. Bagaimana reaksi sosial media seperti twitter, Facebook, Blog, website, kolom-kolom komentar media massa dipenuhi komentar mereka yang berjejal-jejal. Ketika media massa mempengaruhi dengan opininya mereka membalas melawan dengan opini mereka. Sungguh suatu tontonan tentang kesolidan suatu organisasi yang sangat menakjubkan !

Terbuat dari bahan apakah para kader PKS? tentu saja mereka terdiri dari darah dan daging serta tulang sebagaimana manusia pada umumnya. Namun saya menduga bahwa yang membedakan adalah proses yang mereka lalui. Secara teoritik jika beban yang dipikul tidak membuat seseorang sempoyongan atau ambruk maka kekuatan sang pemikul pasti melampaui beban yang dipikul. Alias proses yang menempa mereka menjadi kader seperti sekarang ini jauh lebih berat dibandingkan sekedar pukulan itu.

Mungkin fenomena ini yang dibaca oleh masyarakat umum. Ketika dipukul dengan dahsyat justru mereka semakin bersemangat. Ibaratnya kesruduk sapi bukan malah berhenti atau jatuh tetapi larinya tambah kencang. Yang menarik adalah cara mereka mengalihkan energi srudukan justru untuk menimbulkan hentakan dan lompatan. Jadi rasanya bukan salah masyarakat kalau mereka semakin simpati dengan partai yang satu ini. Fenomena masyarakat yang berduyun-duyun masuk ke PKS adalah salah satu keberhasilan yang tampak dari pemanfaatan energi srudukan.

Ucapan selamat memang layak diberikan kepada seluruh kader PKS yang mampu merubah energi srudukan menjadi lompatan. Saya melihat ini hanya awalan saja, karena seperti orang yang disruduk kemudian meminjam tenaga srudukan untuk melompat pasti perlu landing dengan benar dan langsung berlari agar tidak terjerembab karena sisa hentakan.

Apakah ini tanda-tanda kemenangan PKS pada pemilu 2014? Tunggu dulu ! Aksi merubah srudukan menjadi lompatan ini memang fenomenal. Tapi rasanya belum cukup untuk menjadi pemenang. Masih perlu kerja keras untuk mencapai yang ditargetkan yaitu 3 besar. Entah apalagi rumus atau ramuan yang dikeluarkan PKS setelah ini. Kita hanya bisa menunggu. []

*foto: Sekjen PKS Taufik Ridho -yg juga vokalis ShoHar-, melantunkan lagu-lagu penyemangat bersama grup nasyid Shoutul Harokah saat kampanye Aher-Demiz (Gasibu, 20/2/13)

Fajar MH | Kompasiana

Jagat politik Indonesia saat ini sedang mengalami keguncangan hebat. Demokrat sang juara pada 2009 mengalami guncangan yang menimbulkan luka bagi Sys dan Pong serta beberapa fungsionaris. Belum lagi tsunami Nazaruddin yang menimbulkan kubu Anas dan kubu penentangnya. Golkar sudah langganan keluar masuknya para pemimpinnya. Bahkan sampai Hanura sang partai mungil pun tidak luput dari keluarnya AF dari jajaran elit. Nasdem si partai yang baru lahir juga tidak lolos dari huru-hara, HT sang tokoh hengkang diikuti oleh banyak pengurus. Yang agak aneh adalah PKS, dilanda prahara yang dahsyat. Presiden Partai sebagai symbol kehormatan ditangkap KPK! Bayangkan, bagaimana kekacauan yang timbul akibat organisasi tanpa pemimpin. Pasti terbelah dan kocar-kacir.

Ternyata tidak ! Jangankan tokoh atau petinggi, seorang kaderpun tidak ada yang menyingkir. Semua tetap ditempat. Seperti karang yang tidak bergeming disapu ombak samudra selatan. Hiruk pikuk di media massa. Komentar puluhan pengamat yang Dr, Master jebolan Amerika, Eropa dan lain-lain Negara seakan-akan angin lalu saja. Apakah para kader PKS buta huruf ? Pasti tidak. Apakah kader PKS tidak mau membaca berita ? Oh, juga tidak. Bagaimana reaksi sosial media seperti twitter, Facebook, Blog, website, kolom-kolom komentar media massa dipenuhi komentar mereka yang berjejal-jejal. Ketika media massa mempengaruhi dengan opininya mereka membalas melawan dengan opini mereka. Sungguh suatu tontonan tentang kesolidan suatu organisasi yang sangat menakjubkan !

Terbuat dari bahan apakah para kader PKS? tentu saja mereka terdiri dari darah dan daging serta tulang sebagaimana manusia pada umumnya. Namun saya menduga bahwa yang membedakan adalah proses yang mereka lalui. Secara teoritik jika beban yang dipikul tidak membuat seseorang sempoyongan atau ambruk maka kekuatan sang pemikul pasti melampaui beban yang dipikul. Alias proses yang menempa mereka menjadi kader seperti sekarang ini jauh lebih berat dibandingkan sekedar pukulan itu.

Mungkin fenomena ini yang dibaca oleh masyarakat umum. Ketika dipukul dengan dahsyat justru mereka semakin bersemangat. Ibaratnya kesruduk sapi bukan malah berhenti atau jatuh tetapi larinya tambah kencang. Yang menarik adalah cara mereka mengalihkan energi srudukan justru untuk menimbulkan hentakan dan lompatan. Jadi rasanya bukan salah masyarakat kalau mereka semakin simpati dengan partai yang satu ini. Fenomena masyarakat yang berduyun-duyun masuk ke PKS adalah salah satu keberhasilan yang tampak dari pemanfaatan energi srudukan.

Ucapan selamat memang layak diberikan kepada seluruh kader PKS yang mampu merubah energi srudukan menjadi lompatan. Saya melihat ini hanya awalan saja, karena seperti orang yang disruduk kemudian meminjam tenaga srudukan untuk melompat pasti perlu landing dengan benar dan langsung berlari agar tidak terjerembab karena sisa hentakan.

Apakah ini tanda-tanda kemenangan PKS pada pemilu 2014? Tunggu dulu ! Aksi merubah srudukan menjadi lompatan ini memang fenomenal. Tapi rasanya belum cukup untuk menjadi pemenang. Masih perlu kerja keras untuk mencapai yang ditargetkan yaitu 3 besar. Entah apalagi rumus atau ramuan yang dikeluarkan PKS setelah ini. Kita hanya bisa menunggu. [ ]

*foto: Sekjen PKS Taufik Ridho -yg juga vokalis ShoHar-, melantunkan lagu-lagu penyemangat bersama grup nasyid Shoutul Harokah saat kampanye Aher-Demiz (Gasibu, 20/2/13)

Hasil Analisis Anak SMA: Simpatiku Buat PKS

oleh : Sri Winarni

SMA: Sadang, Kebumen

Awalnya saya hanya seorang yang apatis dengan partai. Yang saya kenal hanya PPP, PDI/PDIP dan Golkar yang sejak turun temurun memang terkenal sejak dulu kala. Kemudian Demokrat karena saya ngefans banget dengan Bapak SBY. Siapa yang tidak kenal lelaki ramah, sopan, cerdas dan ganteng ini. Partai lain singkatannya saja kadang tidak ingat atau salah sebut. Memang sih dikalangan teman-teman ada juga yang membicarakan PKS yang konon partai bersih. Tapi saya tidak melihat perbedaan antara satu partai dengan partai lain. Kalau ada beberapa orang partai besar yang terkena korupsi saya anggap wajar, toh karena anggotanya banyak jadi kalau ketangkap satu atau dua itu kan kebetulan kemasukan anggota yang jelek. Lagian partai kecil juga jadi bersih bukan karena memang bersih tapi karena belum kebagian. Jadi apa istimewanya?

Makanya ketika ketua PKS ditangkap KPK saya anggap itu biasa walaupun memang agak luar biasa karena yang jadi maling itu bukan anggota biasa tapi ketua. Kan ketua itu biasanya diambil dari kalangan mereka yang paling bagus. Baik dari segi moral yang tidak suka maling, punya dana paling kuat atau punya pemikiran paling cemerlang. Namun anehnya mengapa media-media menjadikan berita itu seakan-akan sesuatu yang luar biasa. Semua memuat dan menyorot. Apanya yang menarik? Apa yang luar biasa?

Karena itu mungkin saya tertarik dan ingin tahu. Saya baca-baca semua informasi tentang PKS. Kebetulan saya ada akses internet, jadi dengan google saya cari dengan kata kunci PKS. Ternyata sangat-sangat banyak berita. Saya perlu berhari-hari untuk membaca dan mengetahui PKS dari berbagai sisi. Tidak hanya saat KPK menangkap, bahkan semua berita mulai dari yang sangat negatif sampai positif saya dapatkan.

Banyak berita dan artikel yang memberitakan sisi jahat dan banyak berita dan artikel yang memberitakan sisi positif. Setelah membaca dan merenungi sampai timbul pertanyaan? Masa iya ada suatu kelompok orang yang sangat jahat sekaligus sangat baik? Rasanya mustahil. Saya belum menemukan ada kelompok atau komunitas semacam ini. Makanya timbul suatu gagasan, ada 2 kemungkinan dari semua tulisan yang saya baca : 1. Kelompok yang sangat jahat tetapi mempunyai humas hebat luar biasa atau 2. kelompok yang baik tetapi dimusuhi oleh kelompok lain yang terusik karena keberadaannya

Kedua dugaan itu saya coba uji. Kalau PKS adalah suatu kelompok penjahat yang luar biasa seperti sebagian komentar-komentar yang melecehkan dan menghujat maka harusnya ada tim atau media yang menjadi tulang punggung untuk menutupi keberadaannya. Saya coba sisir berita dari semua stasiun TV. Ternyata tidak ada satupun yang secara konsisten memuji dan berusaha menutupi kejahatan PKS. Dari Koran, majalah juga tidak ada. Dari situs-situs di Internet mungkin yang nyantol sebagai cukup lumayan membela hanya islamedia dan pkspiyungan, itupun dalam penilaian saya belum bisa dikatakan tulang punggung. Karena hanya ala kadarnya jika dibandingkan dengan raksasa seperti Kompas, Tempo, Detik dan lain-lain. Situs selain dua yang saya sebut memang ada yang membela tetapi kualitasnya sangat tidak bisa diperhitungkan, sangat acak-acakan. Di antara media yang mapan, mungkin hanya Republika yang agak adil melihat dari 2 sisi, dan itu juga berarti bukan tulang punggung PKS. Dari sini saya menyimpulkan tidak mungkin PKS itu kelompok penjahat yang mempunyai tulang punggung media propaganda yang sangat bagus.

Akhirnya saya coba uji dugaan saya yang kedua, PKS adalah kelompok orang baik yang dimusuhi oleh kelompok lain dengan motivasi tertentu. Dari sini saya sisir berita-berita dengan cara per kasus. Jadi satu kasus kemudian saya potret dari berbagai komentar tentang kasus itu. Akhirnya saya simpulkan, bahwa kemungkinan besar dugaan saya benar.

Akhirnya menemukan berita di Kompas tentang tidak ada satupun anggota DPR dari PKS yang terkena kasus korupsi, bahkan ketika ada yang dihukum ternyata dibebaskan MA karena terbukti tuduhan mengada-ada. Berita-berita tentang kegiatan-kegiatan PKS yang sangat positif dalam hal memperjuangkan masyarakat yang dilakukan terus menerus tidak hanya menjelang pemilihan. Bahkan yang menurut saya agak mengejutkan adalah pembelaan dari tokoh-tokoh masyarakat ketika ada berita negatif. Kalau tokoh-tokoh yang sama sekali tidak ada kaitan dengan PKS membela artinya ada kemungkinan memang PKS tidak salah alias hanya faktor persaingan atau iri hati.

Sebagai orang awam saya hanya bisa bersimpati kepada PKS. Saya hanya bisa menggumam dalam hati: Walaupun saya tidak bisa membantu anda, saya berjanji, paling tidak PKS akan mendapat tambahan 1 suara dari saya.[ ]

dari : http://politik.kompasiana.com/2013/02/14/simpatiku-buat-pks-528654.html

"PKS Kesruduk Sapi"

Foto: "PKS Kesruduk Sapi" 
_______

Oleh Kurniawati Sazali

Sebenarnya banyak pilihan judul. Pilihanku pada judul ini untuk menarik perhatian karena ada PKS nya. Sebenarnya ini hanya tulisan untuk berbagi. Menyemangati diri dan teman-temanku, sesama anggota Majis Taklim Tanpa Nama. Betul-betul tanpa nama. Bukan karena tidak bisa memilih nama tetapi memang kami merasa nama itu tidak terlalu penting. Apalah artinya 10-20 orang di sebuah perumahan di pelosok Jawa Timur, yang letaknya puluhan kilometer dari Surabaya. Dibandingkan Majlisnya para habib, ustaz besar dan tokoh besar, kami tidak terhitung sebagai Majlis Taklim. Namun kami tetap merasa sangat penting bukan karena ada tokoh atau ustaz terkenal. Kami merasa keberadaan Majlis Taklim disebabkan kami bisa merenda hari-hari kami dengan bertambahnya ilmu dan amalan Islam. Kami merasa Majlis kami adalah majlis yang paling berharga bagi kami walaupun kami tidak bisa mengundang tokoh,  tapi selalu ada yang mau datang untuk memberi kesejukan. Mengajarkan Islam dan keindahannya. Sampai datang satu peristiwa: PKS kesruduk sapi !

“Bu Nia, taklim kita bagaimana? apakah akan bubar?” kata seorang ibu.

Sayapun sempat terfikir begitu, ketika banyak pengamat di koran dan TV yang mengatakan: PKS akan hancur. PKS akan bubar. PKS tinggal sejarah. Pertanyaan itu sangat wajar. Kerisauan kamipun beralasan. Majlis Taklim kami memang banyak ditopang kader-kader PKS. Hampir semua yang mengisi taklim kami adalah kader-kader PKS. Kalau PKS bubar, ustazahnya tidak mau datang lagi apa Majlis Taklim tidak bubar? Memang hari gini masih ada ustazah yang masih mau sabar ngasih taklim kepada kami-kami?

Memang saat itu sempat terpikir waktu kami berunding dengan ibu-ibu peserta majlis taklim. Apa sebaiknya kita gabung dengan ibu-ibu majlis taklim yang lain? Tapi pikiran itu ditolak oleh ibu-ibu yang lain karena dua sebab. Pertama karena sudah cocok dengan cara penyampaian ustazahnya yang ringkas, mengena dan praktis. Kedua tempatnya lebih jauh tentu saja masalah datangnya dengan cara apa menjadi masalah utama.

Masalahnya, kalau PKS bubar terus bagaimana nasib kami? ditengah kegalauan kami ada usulan untuk telepon ustazah yang biasa mengisi majlis taklim. Oh, kenapa ide ini tidak kemarin-kemarin keluar? Ketika kami menelepon ustazah M tentang kelanjutan 'Majlis Taklim Tanpa Nama' kami maka jawaban ustazah memberi jawaban yang sangat melegakan. Ternyata kami tidak jadi bubar! Alhamdulillah…. Serempak keluar dari mulut kami mendengar jawaban lewat telepon.

Ustazah M, yang biasa ngisi taklim masih muda, mungkin usianya lebih muda dari kami tapi pemahaman Islam jauh diatas kami. Ketika beliau sudah hadir dalam acara taklim sore itu, ibu-ibu mengusulkan agar kali ini diisi dengan tanya jawab karena banyak pertanyaan yang akan ditanyakan. Ustazah dengan sabar melayani kami. Beberapa pertanyaan sempat kami lontarkan, diantaranya tentang kelanjutan taklim kami. Kami ingin mendengar penjelasan panjang yang mungkin akan terlewat jika lewat telepon.

Beliau justru menjawab sambil tersenyum: "Justru tidak ada alasan. Lho, kenapa memangnya? Ketika kita belajar Islam dan berusaha memahami dengan baik, berusaha mengamalkan apa yang kita tahu. Ketika kita meneruskan usaha kita tentu tidak perlu ditanyakan mengapa meneruskan? justru yang berhenti itu yang perlu ditanya, mengapa berhenti ?". Subhanallah. Alasan yang sangat masuk akal.

Ketika ada yang melontarkan pertanyaan tentang mengapa berdakwah melalui partai? seandainya tidak berpolitik bukannya majlis taklim dan dakwah lebih tenang?

Beliau menjawab: "Betul. Kalau berkiprah melalui politik tentu saja ada tantangan dan persaingan. Tanpa berpolitik tidak ada yang terancam keberadaannya tetapi dengan melalui politik akan banyak yang merasa terancam keberadaannya. Keburukan yang dulu mereka bisa lakukan dengan bebas, sekarang tidak lagi bisa dilakukan. Atau minimal berkurang."

Ketika pertanyaan dilanjutkan, kalau berdakwah melalui PKS mengapa tidak pernah meminta kami mencoblos PKS?

Ustazah tersenyum lebar kemudian menjawab: "Memperjuangkan Islam itu perlu kesiapan mental. Sekarang, dalam majlis taklim ini kita sedang mempersiapkan diri. Mempersiapkan keislaman kita, baik pemahaman maupun amaliyahnya. Jika diri kita siap untuk berjuang maka titik itu merupakan awal perjalanan yang sangat panjang. Jika kita sudah melalui perjalanan itu maka kesulitan akan sering mendera kita. Jika kita siap, maka kita bisa memulai bahkan sekarang juga. Soal pilihan politik mau memilih PKS atau yang lain, itu merupakan hak sepenuhnya ibu-ibu. Seperti mau mengamalkan Islam secara sungguh-sungguh atau tidak. Atau seperti memilih suami. Tentu saja sebagai kader PKS saya sangat berharap ibu-ibu memilih PKS, tetapi hal itu perlu disampaikan secara hati-hati jangan sampai ibu-ibu merasa dipaksa atau sungkan. Memilih parpol harus dengan pengetahuan dan keyakinan. Karena setiap pilihan termasuk pilihan parpol ada konsekuensi pertanggungjawaban dihadapan Allah. Ibu-ibu bisa melakukan pilihan dengan suatu tindakan apa yang diambil jika punya pengetahuan yang cukup tentangnya."

Pertanyaan yang menurut saya paling panas dan mungkin menyinggung ustazah adalah tentang PKS kesruduk sapi. Bagaimana tanggapannya?

Masih dengan tersenyum dan dengan wajahnya yang ikhlas beliau memberi penjelasan dan mengulangi pernyataannya bahwa setiap pilihan ada konsekuensinya. "Jangankan kesruduk sapi, seandainya diinjak gajah kami juga tetap tidak bergeser."

Subhanallah, sampai ibu-ibu mbrebes mili. Beliau meneruskan: "Ibu-ibu sekalian sudah mengenal saya sejak lama, soal ibu percaya kepada kami atau tidak bagi kami bukanlah masalah besar. Hanya harapan saya, ibu-ibu tetap istiqomah untuk belajar Islam dan mengamalkannya. Itu sudah sangat membahagiakan saya."

Tangis kami pecah. Kami sudah mengenal beliau dan teman-temannya dari PKS begitu gigih luar biasa dalam setiap kegiatan pengajian, sosial dan kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kami. Sampai ada seorang seorang ibu yang agak histeris mengatakan: "Demi Allah, saya menjadi saksi atas ustazah dan teman-taman ustazah. Kalau ustazah berani mengambil resiko dalam perjuangan, kami tentu tetap mendukung dan menyertainya. Kami sudah mendapat banyak kenikmatan Allah berupa pemahaman Islam. Kami sudah lebih paham untuk apa Allah menciptakan kami. Apakah hanya karena kata pengamat saja kami jadi berbalik arah ? Mereka hanya bisa ngomong, memang omongan mereka layak untuk ditampilkan karena layak dijual. Tapi mereka tidak merasakan apa yang kami rasakan. Mereka tidak pernah mengalami apa yang kami alami. Kami sering bertemu dan mengetahui apa saja yang ustazah dan teman-teman ustazah lakukan. Apakah kami orang-orang yang tidak bisa berfikir kalau hanya karena omongan diluar yang tidak jelas mempengaruhi kami."

Keharuan menyelimuti suasana. Tangis dan airmata tidak bisa dibendung lagi. Acara taklim berubah menjadi acara tangis-tangisan.

Dengan mengusap buliran airmata yang menetes, ustazah pun meneruskan: "Terimakasih atas kepercayaan ibu-ibu semua. Insya Allah kepercayaan ibu-ibu akan kami pegang erat-erat."

Dengan rasa haru yang tidak terbendung salah seorang ibu mengatakan: "Walaupun kami bukan kader dan bukan apa-apa bagi PKS tapi tetap percaya dengan PKS. Insya Allah kami akan lebih rajin beribadah dan lebih rajin untuk belajar Islam. Dan mulai pemilu akan datang kami semua akan mencoblos PKS."

Kami semua yang hadir tersenyum-senyum. Sedangkan ustazah tersenyum sambil mengucapkan: "Alhamdulillah, semoga Allah memberkahi janji ibu. Keinginan yang kuat untuk belajar dan mengamalkan Islam jika disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh pasti akan ditolong oleh Allah SWT."

Tumpas habislah kegalauan kami, dan berubah menjadi semangat yang menyala-nyala. Kami yakin Islam adalah harapan terakhir kami. []oleh Kurniawati Sazali

Sebenarnya banyak pilihan judul. Pilihanku pada judul ini untuk menarik perhatian karena ada PKS nya. Sebenarnya ini hanya tulisan untuk berbagi. Menyemangati diri dan teman-temanku, sesama anggota Majis Taklim Tanpa Nama. Betul-betul tanpa nama. Bukan karena tidak bisa memilih nama tetapi memang kami merasa nama itu tidak terlalu penting. Apalah artinya 10-20 orang di sebuah perumahan di pelosok Jawa Timur, yang letaknya puluhan kilometer dari Surabaya. Dibandingkan Majlisnya para habib, ustaz besar dan tokoh besar, kami tidak terhitung sebagai Majlis Taklim. Namun kami tetap merasa sangat penting bukan karena ada tokoh atau ustaz terkenal. Kami merasa keberadaan Majlis Taklim disebabkan kami bisa merenda hari-hari kami dengan bertambahnya ilmu dan amalan Islam. Kami merasa Majlis kami adalah majlis yang paling berharga bagi kami walaupun kami tidak bisa mengundang tokoh, tapi selalu ada yang mau datang untuk memberi kesejukan. Mengajarkan Islam dan keindahannya. Sampai datang satu peristiwa: PKS kesruduk sapi !

“Bu Nia, taklim kita bagaimana? apakah akan bubar?” kata seorang ibu.

Sayapun sempat terfikir begitu, ketika banyak pengamat di koran dan TV yang mengatakan: PKS akan hancur. PKS akan bubar. PKS tinggal sejarah. Pertanyaan itu sangat wajar. Kerisauan kamipun beralasan. Majlis Taklim kami memang banyak ditopang kader-kader PKS. Hampir semua yang mengisi taklim kami adalah kader-kader PKS. Kalau PKS bubar, ustazahnya tidak mau datang lagi apa Majlis Taklim tidak bubar? Memang hari gini masih ada ustazah yang masih mau sabar ngasih taklim kepada kami-kami?

Memang saat itu sempat terpikir waktu kami berunding dengan ibu-ibu peserta majlis taklim. Apa sebaiknya kita gabung dengan ibu-ibu majlis taklim yang lain? Tapi pikiran itu ditolak oleh ibu-ibu yang lain karena dua sebab. Pertama karena sudah cocok dengan cara penyampaian ustazahnya yang ringkas, mengena dan praktis. Kedua tempatnya lebih jauh tentu saja masalah datangnya dengan cara apa menjadi masalah utama.

Masalahnya, kalau PKS bubar terus bagaimana nasib kami? ditengah kegalauan kami ada usulan untuk telepon ustazah yang biasa mengisi majlis taklim. Oh, kenapa ide ini tidak kemarin-kemarin keluar? Ketika kami menelepon ustazah M tentang kelanjutan 'Majlis Taklim Tanpa Nama' kami maka jawaban ustazah memberi jawaban yang sangat melegakan. Ternyata kami tidak jadi bubar! Alhamdulillah…. Serempak keluar dari mulut kami mendengar jawaban lewat telepon.

Ustazah M, yang biasa ngisi taklim masih muda, mungkin usianya lebih muda dari kami tapi pemahaman Islam jauh diatas kami. Ketika beliau sudah hadir dalam acara taklim sore itu, ibu-ibu mengusulkan agar kali ini diisi dengan tanya jawab karena banyak pertanyaan yang akan ditanyakan. Ustazah dengan sabar melayani kami. Beberapa pertanyaan sempat kami lontarkan, diantaranya tentang kelanjutan taklim kami. Kami ingin mendengar penjelasan panjang yang mungkin akan terlewat jika lewat telepon.

Beliau justru menjawab sambil tersenyum: "Justru tidak ada alasan. Lho, kenapa memangnya? Ketika kita belajar Islam dan berusaha memahami dengan baik, berusaha mengamalkan apa yang kita tahu. Ketika kita meneruskan usaha kita tentu tidak perlu ditanyakan mengapa meneruskan? justru yang berhenti itu yang perlu ditanya, mengapa berhenti ?". Subhanallah. Alasan yang sangat masuk akal.

Ketika ada yang melontarkan pertanyaan tentang mengapa berdakwah melalui partai? seandainya tidak berpolitik bukannya majlis taklim dan dakwah lebih tenang?

Beliau menjawab: "Betul. Kalau berkiprah melalui politik tentu saja ada tantangan dan persaingan. Tanpa berpolitik tidak ada yang terancam keberadaannya tetapi dengan melalui politik akan banyak yang merasa terancam keberadaannya. Keburukan yang dulu mereka bisa lakukan dengan bebas, sekarang tidak lagi bisa dilakukan. Atau minimal berkurang."

Ketika pertanyaan dilanjutkan, kalau berdakwah melalui PKS mengapa tidak pernah meminta kami mencoblos PKS?

Ustazah tersenyum lebar kemudian menjawab: "Memperjuangkan Islam itu perlu kesiapan mental. Sekarang, dalam majlis taklim ini kita sedang mempersiapkan diri. Mempersiapkan keislaman kita, baik pemahaman maupun amaliyahnya. Jika diri kita siap untuk berjuang maka titik itu merupakan awal perjalanan yang sangat panjang. Jika kita sudah melalui perjalanan itu maka kesulitan akan sering mendera kita. Jika kita siap, maka kita bisa memulai bahkan sekarang juga. Soal pilihan politik mau memilih PKS atau yang lain, itu merupakan hak sepenuhnya ibu-ibu. Seperti mau mengamalkan Islam secara sungguh-sungguh atau tidak. Atau seperti memilih suami. Tentu saja sebagai kader PKS saya sangat berharap ibu-ibu memilih PKS, tetapi hal itu perlu disampaikan secara hati-hati jangan sampai ibu-ibu merasa dipaksa atau sungkan. Memilih parpol harus dengan pengetahuan dan keyakinan. Karena setiap pilihan termasuk pilihan parpol ada konsekuensi pertanggungjawaban dihadapan Allah. Ibu-ibu bisa melakukan pilihan dengan suatu tindakan apa yang diambil jika punya pengetahuan yang cukup tentangnya."

Pertanyaan yang menurut saya paling panas dan mungkin menyinggung ustazah adalah tentang PKS kesruduk sapi. Bagaimana tanggapannya?

Masih dengan tersenyum dan dengan wajahnya yang ikhlas beliau memberi penjelasan dan mengulangi pernyataannya bahwa setiap pilihan ada konsekuensinya. "Jangankan kesruduk sapi, seandainya diinjak gajah kami juga tetap tidak bergeser."

Subhanallah, sampai ibu-ibu mbrebes mili. Beliau meneruskan: "Ibu-ibu sekalian sudah mengenal saya sejak lama, soal ibu percaya kepada kami atau tidak bagi kami bukanlah masalah besar. Hanya harapan saya, ibu-ibu tetap istiqomah untuk belajar Islam dan mengamalkannya. Itu sudah sangat membahagiakan saya."

Tangis kami pecah. Kami sudah mengenal beliau dan teman-temannya dari PKS begitu gigih luar biasa dalam setiap kegiatan pengajian, sosial dan kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kami. Sampai ada seorang seorang ibu yang agak histeris mengatakan: "Demi Allah, saya menjadi saksi atas ustazah dan teman-taman ustazah. Kalau ustazah berani mengambil resiko dalam perjuangan, kami tentu tetap mendukung dan menyertainya. Kami sudah mendapat banyak kenikmatan Allah berupa pemahaman Islam. Kami sudah lebih paham untuk apa Allah menciptakan kami. Apakah hanya karena kata pengamat saja kami jadi berbalik arah ? Mereka hanya bisa ngomong, memang omongan mereka layak untuk ditampilkan karena layak dijual. Tapi mereka tidak merasakan apa yang kami rasakan. Mereka tidak pernah mengalami apa yang kami alami. Kami sering bertemu dan mengetahui apa saja yang ustazah dan teman-teman ustazah lakukan. Apakah kami orang-orang yang tidak bisa berfikir kalau hanya karena omongan diluar yang tidak jelas mempengaruhi kami."

Keharuan menyelimuti suasana. Tangis dan airmata tidak bisa dibendung lagi. Acara taklim berubah menjadi acara tangis-tangisan.

Dengan mengusap buliran airmata yang menetes, ustazah pun meneruskan: "Terimakasih atas kepercayaan ibu-ibu semua. Insya Allah kepercayaan ibu-ibu akan kami pegang erat-erat."

Dengan rasa haru yang tidak terbendung salah seorang ibu mengatakan: "Walaupun kami bukan kader dan bukan apa-apa bagi PKS tapi tetap percaya dengan PKS. Insya Allah kami akan lebih rajin beribadah dan lebih rajin untuk belajar Islam. Dan mulai pemilu akan datang kami semua akan mencoblos PKS."

Kami semua yang hadir tersenyum-senyum. Sedangkan ustazah tersenyum sambil mengucapkan: "Alhamdulillah, semoga Allah memberkahi janji ibu. Keinginan yang kuat untuk belajar dan mengamalkan Islam jika disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh pasti akan ditolong oleh Allah SWT."

Tumpas habislah kegalauan kami, dan berubah menjadi semangat yang menyala-nyala. Kami yakin Islam adalah harapan terakhir kami. [ ]

Senin, 18 Februari 2013

Rapat DPRa PKS Madurejo 17 Februari 2013, Spesial!

PRAMBANAN, SLEMAN -- Seperti biasa, dua minggu sekali pengurus DPRa PKS Madurejo melaksanakan pertemuan. Namun pertemuan untuk rapat yang digelar Ahad, 17 Februari 2013 kali ini cukup spesial. Rapat yang dijadwalkan mulai pukul enam pagi hari itu kedatangan tamu dari  Ketua Bapilu (Badan Pemenangan Pemilu) DPC PKS Prambanan.

Selain kedatangan tamu Ketua Bapilu DPC PKS Prambanan, tak kurang dari tujuh orang pengurus inti DPRa PKS Madurejo hadir dalam rapat tersebut. Tentunya beberapa di antara mereka juga sambil membawa putra atau putri masing-masing, rapat sambil mengasuh anaknya. Seperti biasa para anak-anak akan bertemu temannya dan akhirnya mereka akan bermain di sekitar rumah tempat pelaksanaan rapat.

Dalam rapat tersebut dibicarakan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dan evaluasi terhadap program yang sudah berjalan. Ketua Bapilu menyampaikan hasil konsolidasi dengan Bapilu DPD PKS Sleman dan memberikan arahan apa yang perlu dilakukan untuk menyongsong kemenangan Pemilu 2014. Perangkat apa saja yang perlu disiapkan berikut strategi pengamanan dan pemenangannya.

Salah satu target yang dicanangkan pada persiapan Pemilu mendatang adalah seratus persen kordus dan seratus persen saksi. Hal ini bukan target yang terlalu muluk untuk dicapai. Pasalnya di Madurejo sendiri pada Pemilu 2009 sudah atau hampir mencapai angka tersebut. Ini merupakan bukti peran dan partisipasi masyarakat untuk mensukseskan Pemilu bersama PKS. Mereka turut bergabung bukan karena insentif yang ditawarkan, karena PKS memang tidak bisa menjanjikan apa-apa (baca: partai miskin). Namun karena kesadaran dan simpati dari masyarakat bahwa PKS memang pilihan terbaik dari semua partai yang ada.

Semoga usaha-usaha para kader di akar rumput untuk turut mendorong upaya pemenangan Pemilu 2014 mendapatkan ridho dari Allah swt. Semangat kerja kader yang tanpa pamrih, bahkan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran bahkan harta. Bukan untuk beroleh dunia, namun hanya berharap balasan dari Allah dan harapan agar ke depan bangsa Indonesia bisa menjadi lebih baik.Karena para kader yakin bila Allah meridhoi maka cita-cita seperti apapun pasti bisa dicapai. Dan bersama PKS, insya Allah, Indonesia bisa menjadi lebih baik. [cah]

note : foto menyusul

Rabu, 13 Februari 2013

Maafkan Kami PKS

Oleh Cantik Kumalasari*

Saya dan keluarga termasuk yang tidak suka politik, karena politik itu busuk. Partai politik itu busuk, mengejar kekuasaan setinggi-tingginya dengan menghalalkan berbagai cara. Saya benci semua partai politik termasuk PKS. Bagi kami, PKS suka membawa-bawa agama ke dalam politik, justru akan membuat agama itu jadi jelek.

Pasca kasus suap daging sapi oleh LHI mantan presiden PKS, saya dan keluarga makin benci dengan PKS, dan sempat melontarkan makian dan cacian kepada partai ini.

Tapi berhari-hari membaca tulisan-tulisan yang berisi kebencian kepada PKS, lalu membandingkan dengan partai lainnya… lama-lama timbul penyesalan. Saya merasa hujatan, cacian, umpatan kepada PKS terlalu berlebihan. Saya menyadari kerja-kerja kader PKS di masyarakat jauh lebih baik daripada gonjang-ganjing partai lain. Saya melihat wajah kader-kader PKS seperti bukan politikus…tapi santri, anak-anak pengajian yang rendah hati, ramah dan suka menolong. Saya malu kepada orang-orang yang saya hujat selama ini.

Ini murni dari hati nurani saya, semakin saya pelajari tentang PKS, semakin saya melihat PKS itu sebenarnya sangat berbeda dengan partai lain. Apalagi saya sempat membaca beberapa artikel di www.pkspiyungan.org yang sepertinya itu khusus untuk kader-kadernya.

PKS itu asset bangsa yang harus dijaga. Kalau ada kekurangan, apa sih di dunia ini yang tidak ada kekurangan? Kalau ada kader atau petingginya yang berbuat salah, siapa sih di dunia ini yang tidak pernah bersalah? Partai lain ada yang korupsi lebih besar dan berkali-kali.. tapi seingat saya, tidak ada yang dihujat sehebat PKS seperti saat ini. Saya membaca, selama ini memang belum pernah kejadian ada petinggi PKS yang melakukan korupsi, begitu salah satu jadi tersangka (dan belum tentu benar), tiba-tiba PKS dituding seolah-olah adalah partai terkorup se-Indonesia.

Akhirnya saya juga menemukan fakta bahwa PKS merupakan partai yang kadernya paling solid se Indonesia. Justru inilah kekayaan yang tidak dimiliki di Partai lain. Selain itu, terlihat PKS adalah partai yang melahirkan pemimpin, bukan partai yang dilahirkan oleh pemimpin. PKS jadi pemenang pemilu waktu itu di DKI, bukan karena ketokohan. Tapi PKS memunculkan tokoh-tokoh baru. Termasuk yang baru saja muncul dan saya ikuti orasi-orasinya yang menggugah, yaitu presiden barunya, M. Anis Matta. Orasinya luar biasa, mampu menggugah hati kader-kadernya. Bahkan menurut saya, mudah-mudahan ini tidak provokatif, saya berharap orang seperti Anis Matta ini diperlukan di Republik Indonesia ini sebagai Presiden. Sekali lagi, PKS itu menurut saya adalah asset bangsa…harus dijaga dan dipertahankan.

Akhirnya, saya ingin menyampaikan pesan penting saya : Maafkan kami PKS…kami yang selama ini menghujatmu, menghinamu, dan melecehkanmu…. sebenarnya adalah tanda cinta kepadamu. Kami bukanlah yang lebih baik darimu… Maju terus.. semoga target kalian tercapai, katanya mau jadi 3 besar.

*http://politik.kompasiana.com/2013/02/13/maafkan-kami-pks-533145.html

PKS, Partai yang Nyeleneh

oleh : Mas Bro (penulis Kompasiana)

Gila bener Bro, kasus LHI membuka mataku kalau PKS ini paling nyeleneh dibandingkan partai-partai lain. Apalagi huru-hara sengkuni “Demokrat” semakin membuktikan PKS paling nyeleneh se-Indonesia. Bayangkan aja Mas Bro…gue menemukan banyak kejanggalan di partai yang katanya partai dakwah ini. Simak dengan hati bukan dengan emosi…sori-sori maaf deh yang kader jangan panas duluan…ini fakta Mas Bro:

Berikut ini ke “nyeleneh”-an PKS... yang gue temukan di lapangan mass media
Mas Bro:

Ini yang membuat gue mengatakan PKS itu partai nyeleneh. Ketika kasus LHI, bagaimana tuh si para pemimpin partai cepet sekali mengambil tindakan. Sistem dan mekanisme apa yang mereka buat tuh? Pergantian presiden bisa secepat kilat, kagak ada rebutan, kagak ada anggota partai yang saling mencela, tidak ada yang berebut. Tidak butuh biaya dan waktu banyak untuk KLB…singkat padat dan jelas dan mengikat.

Pemilihan Anis Matta pasti dipertanyakan oleh kader lain yang mungkin milih HNW karena cenderung bersih, tapi anehnya ketika sudah diputuskan .. bujuk buneng semua tidak ada suara penolakan dari DPD, DPC nggak kayak partai sebelah-sebelah nyang entu…ribut melulu…PDI pernah ribut, Golkar ribut, Nasdem ribut, Demokrat apalagi…sampai DPC Demokrat Blitar berani mati membela bung Monas eh Anas.

Bukan hanya itu, setelah pergantian jabatan ke jabatan baru…rame-rame mengundurkan diri…dimulai dari Anis Matta mengundurkan diri dari Wakil DPR RI, LHI dari presiden partai dan DPR RI….gile nih orang apa nggak mau jabatan dan kekuasaan tho? Katanya yang penting melayani masyarakat, partai belakangan. Liat aja menteri-menteri dari PKS pasti dah pada mundur ketika menjadi pejabat publik… nggak seperti partai-partai sebelah para presiden negara turun gunung ngurusi partai.. menterinya masih jadi pengurus partai.. acara kenegaraan pun masih sempat pidato tentang partainya….conflict of interest.

Ini nih yang juga membuat gue harus bilang WOW tanpa jungkir balik…masak presiden partainya kena kasus, anggotanya tetep solid. Mereka tiap hari dikasih makan apa? Bahkan beberapa minggu kemarin gue sempet ketemu orang-orang jalan long march pake baju coklat tulisan pandu keadilan…tak tanyain (dengan bahasa gaulnya begini) eh loe nggak pengaruh tuh bos loe barusan ketangkep koq masih berani ngadaain beginian? Dienya jawab..ah gak pengaruh Bang, Misbakhun aja dulu juga digituin…korban konspirasi. Gile bener nih orang pikirku. Bahkan katanya kunjungan Anis Matta ke daerah-daerah selalu penuh sampai meluber….wis gak abis pikir dah..Percaya abis mereka ama pimpinan mereka.

Gue lihat di social media nih, anggota partai ini masif melawan isu konspirasi…entah menggunakan jejaring sosial atau di blog-blog mereka..solid bener mereka…padahal kagak dibayar. Loe tau sendiri kan, beda dengan mass media yang membela siapa yang bayar. Selalu ada hidden agenda. Kalau social media mah buah hati nurani mereka. Gue kira ini buah penanaman ideologi PKS ke anggota tidak secara instan, tapi bertahap, kontinyu, dan sistematis…nggak hanya sembarang orang aja.

Hampir kagak ada anggota PKS yang kutu loncat ke partai lain…nah loh..ada pun sedikit sekali macam syamsul balda. Pilihan anggotanya biasanya ikut berjuang di dalam sistem atau keluar sekalian diluar sistem.

Katanya ketika jadi pemimpin tinggi di partai ini harus hapal berapa juz, pegimane sholat hariannya, dan lain-lain...gue juga kagak tau…cuma pernah denger aja.

Banyak dah gue kira ini dah cukup untuk bilang PKS ini partai nyeleneh se-Indonesia…karena kenyelenahannya harus dijaga dari kepunahannya… [ ]

Selasa, 12 Februari 2013

Bedanya Partai Dakwah dengan Partai Lain

Tulisan seorang akademisi di kotanya Jokowi, "Mendengarkan pidato penyelamatan partai demokrat malam ini, terasa sekali bedanya dgn PKS.

Demokrat dan PKS sama-sama mengalami prahara, tapi strategi penanganannya jauh berbeda.

Jika Demokrat kerisauan elit partai atas turunnya elektabilitas mendesak sBY segera turun tangan, di PKS pemicu penyelamatan lebih berat lagi dengan adanya konspirasi tirani kekuasaan..

Jika Demokrat butuh waktu berbulan-bulan utk mengambil keputusan penyelamatan yg juga masih menggantung, PKS cuma butuh waktu 2 hari utk recovery dan berlari kembali dengan semangat menggunung..

Jika di Demokrat Ketua Dewan Pembina dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat yg juga merangkap sbg Presiden RI terpaksa harus turun gunung menyelesaikan kemelut, di PKS cukup dengan Sekjen Partai yg rela melepas jabatannya utk berjibaku membakar semangat kader dan membuat publik salut..

Jika Demokrat butuh 8 langkah teknis sbg strategi (ini bahkan lebih dari jatah nomor urutnya yg no 7), PKS cuma butuh 3 langkah besar utk bangkit kembali (pas dengan nomor urutnya lagi yg no 3)..

Jika Demokrat perlu pakta integritas, setor NPWP, buat laporan harta, dan langkah lain yg cenderung formalitas , strategi PKS lebih substansial dengan muhasabah dan taubat nasional utk meningkatkan soliditas..

Jika solusi Demokrat penuh dengan ancaman akan mengeluarkan kader yg mbalelo dari partai, di PKS semua elemen pimpinan, pengurus dan kader dirangkul sehingga timbul dukungan luas thd eksistensi partai,

Jika kader Demokrat sulit mendapat pelajaran dari setiap masalah yg membelitnya, sebaliknya PKS malah bisa menangguk iklan gratis, simpati publik bahkan memunculkan "Bung Karno baru" sebagai hikmahnya..

Maka tak heran jika Ahmad Mubarok pernah berkata, "Banyak petinggi Demokrat yg iri kepada soliditas PKS". [ ]

sumber : Grup "Kita memilih dan memenangkan PKS di Pemilu 2014"

Sabtu, 09 Februari 2013

Video : Pagelaran Wayang Singkat Di Acara Konsolidasi PKS DIY



Ki Anom Adi Nugroho dalam Konsolidasi Kader dan Struktur PKS Jogja bersama Bung Anis Matta, Jum'at, 8 Februari 2013 di Grha Wanabhakti Yasa, Mandala Krida.

Teks Taujih Presiden PKS Bung Anis Matta di Jogja

Pada kesempatan ini ikhwah sekalian, saya ingin menyampaikan 3 prinsip tentang cara kita keluar (dari situasi sulit).
PRINSIP YANG PERTAMA. “Jangan pernah kehilangan kegembiraan”. 
Dalam situasi apapun kita harus menyimpan kegembiraan didalam hati kita dan menyimpan sebuah bungker yang kuat diatasnya sehingga dibom sekuat apapun kita tidak akan kehilangan kegembiraan. Kita bisa melewati hari-hari yang sulit ini sambil tertawa. Karena musibah ini isyarat Allah kalau kita akan naik kelas.
Didalam kaidah fiqih: al amru idza dhoqat tasaa’ wa idzat tasaa…… Urusan itu kalau menyempit dia meluas, kalau meluas dia menyempit.
Contohnya sholat, kalau kita dalam kota tidak boleh jama qashar. Karena kita dalam keadaan ‘lapang’. Tapi kalau kita musafir, dalam kondisi ‘sempit’,  kita mendapatkan begitu banyak ‘kelapangan’ rukhshoh, kemudahan utk jama qasar. Itulah terapan dari kaidah ini. Urusan itu kalau menyempit dia meluas, kalau meluas dia menyempit. Jadi waktu kita kepepet disitulah letak peluang itu. Waktu kita terjepit disitulah Allah membuka peluang.
Itulah sebabnya ketika seluruh pasukan Khandaq sedang mengepung Madinah dan Rasulullah hanya mendapatkan sisa waktu 6 hari untuk bergerak membangun parit dengan lebar 6 m dan dalamnya 3 meter dan harus menutupi setengah kota madinah di tengah musim dingin. Dan yang mereka hadapi 10.000 pasukan koalisi.
Begitu tegangnya situasi ini sampai-sampai Allah menurunkan satu surat khusus dalam Al-Quran, surat Al-Ahzab ‘partai-partai, golongan-golongan, kekuatan-kekuatan semuanya menyatu memerangi’.
Dan luar biasa efek tekanan jiwanya bagi kaum muslimin ketika itu. 
Coba perhatikan al quran melukiskan situasinya dalam bentuk lukisan fisik… (33:10-11)
wa idz zaa ghotil abshar (dan ingatlah tatkala mata kalian membelalak),
wabalaghotil qulubul hanajir (dan jantung kalian sudah sampai tenggorokan),
wa tadzunnuna billahidzdzununaa (dan kalian mulai menduga-duga yang buruk terhadap Allah),
hunaalikab tuliyal mu’minun (ditempat itulah, di waktu itulah orang-orang mu’min diuji), wazulzilu zilzalan syadida (dan mereka digoncang segoncang-goncangnya).
Suatu saat kaum muslimin dalam penggalian parit itu menemukan batu yang sangat besar dan tidak bisa mereka pecahkan. Akhirnya Rasulullah mengambil kampaknya dan memukul batu karang itu, dan setiap satu pukulan Rasulullah mengucapkan… latuftahannar ruum… (nanti Romawi pasti kita bebaskan).
Antum tahu ikhwah sekalian, dimanakah Rasulullah menjanjikan pembebasan Romawi itu? Dan kapan situasinya Rasulullah menjanjikan pembebasan Romawi itu? Justru ketika mereka semuanya sedang terkepung. latuftahannar ruum…!!
Jadi ikhwah sekalian, berbahagialah antum semua karena kita akan menjalni sebuah taqdir yang lain. Bahwa apa yang tampak sebuah keterpurukan, apa yang tampak sebagai sebuah keterjepitan, apa yang tampak sebagai sebuah musibah sesungguhnya adalah sebuah pintu kecil yang akan mengantarkan kita kepada jalan panjang menuju kemenangan insya Allah.
Jadi kita harus mempertahankan harapan kita, optimisme kita, kebahagiaan kita. Jangan pernah membiarkan orang lain membuat kita sedih, jangan pernah membiarkan orang lain menciptakan peristiwa yang mengubah hidup kita, jangan pernah membiarkan orang lain menentukan masa depan kita sendiri.
Suatu saat presiden Bosnia waktu bertempur dibantai oleh Serbia, dan saya selalu mengulang-ulangi cerita ini karena ini luar biasa pengaruhnya bagi saya pribadi, di tahun 93-94 diwawancarai oleh majalah News Week, tentang pembantaian dan perang Bosnia-Serbia, beliau ditanya tentang masa depan perang Bosnia dan Serbia. Beliau mengatakan, “Yang akan memenangkan pertempuran ini bukanlah siapa yang membunuh lebih banyak, tapi siapa yang bisa bertahan hidup lebih lama”.
Jadi ikhwah sekalian, ini bukan tentang berapa korban yang ada dari setipa partai. Tapi di tengah semua upaya bumi hangus ini, yang akan memenangkan pertarungan itu nanti  adalah yang bisa bertahan hidup lebih lama. Dan insya Allah kita semua memiliki syarat-syarat kehidupan yang lama itu.
Itu prinsip yang pertama.
PRINSIP YANG KEDUA, ikhwah sekalian, berfikirlah dengan cara yang tidak dipikirkan oleh lawan-lawan kalian. 
Jangan membiarkan kalimat-kalimat para pengamat itu membentuk cara kalian berfikir. Tapi berfikirlah dengan cara yang tidak dipikirkan oleh para pengamat itu. Jangan biarkan komentar-komentar orang membentuk cara kalian berfikir, tapi berfikirlah dengan cara yang tidak mereka pikirkan. Maka kalian akan menemukan satu kekuatan karena kalian faham cara mereka berfikir tapi mereka tidak faham cara kalian berfikir.
Itulah rahasia kejeniusan Khalid bin Walid dalam perang Yarmuk, 36.000 pasukan melawan 240.000. 
Kalau antum membaca buku The Root Strategy, akar strategi, kita akan menemukan disitu suatu fakta bahwasanya strategi perang konvensional itu pertama-pertama diwariskan oleh orang-orang Romawi. Orang-orang arab yang berperang melawan romawai ini tidak punya pengalaman bertempur melawan pasukan konvensional seperti itu. Pengalaman mereka gerilya. 
Tapi Khalid bin Walid menguasai cara berfikir dan strategi perang konvensional itu, semntara orang-orang Romawi karena sudah terlalu terbiasa menjalani perang konvensional tidak tahu lagi cara-cara perang gerilya. Jadi begitu Khalid mengkombinasikan antara taktik perang gerilya dengan taktik perang konvensional, dia mempunyai satu sisi keunggulan, yaitu taktik perang gerilya yang tidak dimiliki oleh pasukan romawi. 
Tetapi untuk melawan pasukan yang sangat besar seperti itu, ikhwah sekalian, diperlukan suatu saat untuk melampaui ketakutan. Kenapa? Karena begitu kaum muslimin berhadapan dengan pasukan itu, dipelrukan waktu berapa bulan untuk saling berhadapan tapi tidak saling menyerang. Kenapa? Karena pasukan muslimin ini juga ragu-ragu menyerang, sebab mereka tidak pernah berhadapan dengan pasukan sebesar itu. Tapi orang-orang Romawi juga ragu-ragu menyerang, mereka memang besar, tapi pasukan kecil muslimin ini tidak pernah punya sejarah kalah. Jadi begitu Khalid datang, dia membaca situasi jiwa ini, dia segera mengambil aturan: kita gantian jadi komandan pasukan. Dan sekarang kita putuskan kita yang akan memulai menyerang. Satu bulan persiapan, satu bulan menyerang. 
Dalam pidato penyerangan ini khalid mengatakan.. “Ya ma’syaral muslimin… ini adalah satu hari dari sekian banyak hari-hari Allah… ikhlaskanlah jihad kalian untuk Allah SWT.” Selanjutnya Khalid mengatakan, dan ini yang saya garisbawahi, “Daripada kalian sibuk menghitung jumlah musuh kalian, lebih baik kalian sibuk menyembelih leher-leher musuh kalian”. Barulah perang dimulai, dan mereka menuntaskan perang itu. Khalid berfikir dengan cara yang tidak difikirkan oleg orang-orang Romawi.
Kalau kita ingin mengalahkan yang besar-besar, berfikirlah dengan cara yang tidak difikirkan oleh yang besar-besar itu. Itu sebabnya saya juga mengatakan, kalau kita ingin berfikir dengan cara yang tidak difikirkan oleh orang lain maka kita musti punya keberanian untuk ‘menjadi sendiri’, to state alone, untuk berdiri sendiri. 
Makanya saya mencoba-coba cari inspirasi dari Gangnam style. Tidak jelas koreografinya tapi yang jelas satu milyar yang mengklik (youtube). Kalau dia ikuti cara Justin Timberlake mungkin tidak sperti itu. Dan kita akan menempuh jalan-jalan yang tidak ada dalam metode untuk memahami cara kerja parta-partai. Kita akan menempuh jalan itu, insya allah.
Jadi ikhwah sekalian, bersiaplah untuk berbeda, bersiaplah untuk menjadi sendiri, bersiaplah untuk tidak sama sama sekali dengan orang lain. Siap? Siap? Siap? Allahu Akbar !!
PRINSIP YANG KETIGA, ikhwah sekalian, kita harus mempunyai mindset menyerang, bukan mindset bertahan.
Kita belajar dari khalifah pertama Abu Bakar. Begitu Rasulullah SAW wafat, wafatnya Rasulullah ini… itu sudah masalah besar bagi kaum muslimin, masalah kedua adalah pemilihan pemimpin.. itu juga masalah besar bagi kaum muslimin. Tapi masalah besar ketiga muncul, yaitu pemberontakan kaum riddah. Sementara Rasulullah punya wasiat untuk mengirim pasukan Usamah, sehingga datanglah seluruh sahabat untuk merayu Abu Bakar agar tidak memerangi kaum riddah, hanya mengirim pasukan Usamah tapi tidak melakukan perang kepada kaum riddah. Tapi Abu Bakar menjawab, “Pasukan Usamah ini harus berangkat karena ini wasiat Rasulullah, dan semua yang sudah diwasiatkan Rasulullah harus saya laksanakan. Adapun pasukan riddah ini juga harus kita perangi karena dia akan mengurangi satu bagian dari ajaran Islam, siapapun yang ingin mengurangi satu bagian ajaran Islam itu pasti akan saya perangi”. Tapi kaum sahabat terus menerus merayu agar Abu Bakar untuk tidak melakukan itu, bahkan yang paling kuat merayu adalah Umar bin Khathab. Sampai sampai Abu Bakar melompat dari tempat duduknya lalu menarik janggut Umar, “Apakah kamu akan jadi jagoan jaman jahiliyah dan jadi pengecut di jaman Islam. Demi Allah, kalau tidak ada dari kaum muslimin yang akan memerangi orang riddah itu kecuali hanya satu orang prajurit, maka sayalah prajurit itu.”
Otak ekspansi… otak ekspansi… antum perhatikan… otak ekspansi.
Jadi ikhwah sekalian, kita hanya akan menang kalau didalam benak kita setiap hari hanya ada satu kata “ekspansi”, hanya ada satu “menyerang”. Insya Allah kita akan menang.
Jadi kalau kita punya optimisme yang besar, dan kita berfikir dengan cara yang tidak biasa, dan kita punya otak sebagai penyerang, insya Allah kita memiliki tiga prinsip untuk memenangkan pertempuran 2014, insya Allah.

Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar…


Sumber : http://www.pkspiyungan.org

Video : Orasi Presiden PKS, Bung Anis Matta dalam Konsolidasi PKS DIY


Pidato Presiden PKS, Bung Anis Matta pada acara Konsolidasi Kader dan Struktur PKS DIY
Jum'at, 3 Februari 2013 di Grha Wanabhakti Yasa, Yogyakarta

Rekaman Suara : Taujih Ust. Anis Matta di Acara Konsolidasi PKS DIY

Sebagaimana yang ditampilkan dalam posting sebelumnya, acara konsolidasi PKS DIY yang digelar kemarin, Jum'at, 8 Februari 2013 di Gedung Grha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta benar-benar membeludak. Ruang utama, serambi dan halaman luar dipenuhi oleh para hadirin yang terdiri atas pengurus struktur, kader dan simpatisan, baik orang dewasa, remaja dan pemuda, anak-anak hingga kakek-nenek. Semua dengan antusias hadir untuk memenuhi undangan dan tentunya untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh Presiden PKS yang baru, yakni Ustadz H. Muhammad Anis Matta.


Peserta dari Prambanan juga menjadi bagian dari para hadirin. Ada yang membawa motor, ada pula yang berombongan menyewa mobil untuk berangkat bersama ke lokasi. Admin sendiri ikut rombongan mobil dan tiba di lokasi sekitar pukul tiga sore. Agak terlambat dari rencana semula yang direncanakan berangkat dari prambanan pukul dua, namun terpaksa diundur karena menunggu rombongan yang belum lengkap. Sesampainya di lokasi, luar biasa, area lokasi sudah dipenuhi oleh hadirin yang semakin lama semakin padat. Tak berapa lama dikumandangkan adzan Ashar, dan peserta melakukan sholat berjama'ah di lokasi.

Seusai sholat, rangkaian acara pengantar kembali dilanjutkan. Dengan dibawakan oleh pembaca acara yang lucu, Mas Kuncoro, panasnya suasana ruangan utama sedikit tersegarkan. Tapi tak lama kemudian, suasana menjadi berkali lipat panasnya karena dihentak dengan lantunan nasyid haroki yang dibawakan oleh grup Hamasatus Syabab, dengan membawakan beberapa lagu yang penuh semangat dan mengobarkan dorongan perjuangan.

Acara berlanjut dengan adanya pagelaran wayang singkat, oleh seorang dalang muda yang juga kader PKS, Ki Anom Adi Nugraha. Pagelaran ini menambah kemeriahan suasana karena berkali-kali hadirin dibuat gerr dengan guyonan dan sindiran sang dalang, takbir dengan beberapa perkataan yang memotivasi, dan juga tepuk tangan. Dalam pagelaran wayang tersebut, dikisahkan Prabu KreSna yang ditangkap oleh Prabu Kala KPK atas perintah dari Sanghyang Bethara Yama dan dijebloskan ke kawah Candradimuka. Namun Prabu KreSna tidak hancur oleh kawah yang sangat panas itu, dan justru bertambah kuat, bertambah solid dan bertambah sakti. Cerita ditutup dengan dialog antara Prabu KreSna dan Semar, dengan wejangan-wejangan bijak sang Semar.

Di tengah-tengah pagelaran wayang singkat tersebut, tibalah rombongan dari DPP dan DPW yang mengantarkan kedatangan Ustadz Anis Matta yang disambut dengan seruan takbir dan tepuk tangan para hadirin. Selesainya permainan wayang, tiba saatnya taujih dari Ustadz Anis Matta yang berlangsung kurang lebih dua puluhan menit. Singkat tapi padat, penuh semangat, motivasi dan inspirasi. Begitu orasi selesai, acara ditutup dengan lagu Padamu Negeri, lalu dilanjutkan dengan konferensi pers singkat, dan diakhiri dengan long march Ustadz Anis Matta dan para kader menuju kantor DPW PKS DIY yang berjarak kurang lebih dua kilometer untuk menyapa masyarakat Jogja di sepanjang jalan.

Berikut ini tautan ke file rekaman taujih Ustadz Anis Matta, dengan format .amr karena belum dikonversi ke format yang lain, alias masih asli dari HP. [cah]

http://www.4shared.com/file/_yUmw63Z/Rekaman_Taujih_Ust_Anis_Matta_.html

WOW Mbludak, Gedung Gak Muat! Ribuan Kader PKS DIY Antusias Sambut Anis Matta | Foto-foto


sumber : www.pkspiyungan.org


JOGJA - Jogja memang istimewa. Istimewa tempatnya, istimewa orangnya. Ribuan kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Propinsi DI Yogyakarta menghadiri acara "Konsolidasi Struktur dan Kader" bersama Presiden PKS Anis Matta yang diadakan di Gedung Wana Bhakti Yasa, Jumat (8/2).

Berbondong-bondong mereka datang sejak siang dari lima penjuru kabupaten/kota di DIY. Bantul, Sleman, Kota, Kulonprogo dan Gunungkidul. Ada yang naik truk, bis, mobil, motor, sampai 'kereta wisata'. Dari anak muda, ibu-ibu, bapak-bapak, sampai siimbah-simbah membanjiri lokasi acara.

Yang luar biasa, acara ini diawali dengan sholat ashar berjamaah yang dilakukan di lokasi acara. Saking banyaknya yang datang, gedung utama tidak bisa menampung ribuan kader PKS. Sehingga shalat berjamaah sampai luar gedung tersebut. Bahkan shalat berjamaah itu dilakukan sampai lapangan parkir.

Sholat ashar berjamaah mengawali rangkaian acara

Sujud dan tunduk pada Allah SWT modal utama meraih kemenangan

Bung Anis disambut dengan pagelaran wayang, lakon PKS "Prabu KreSna"

"Mas mbak dik didalam dah gak muat, diluar aja yah. Ada tipinya kok, jadi masih bisa liat Bung Anis"

WOW, Lesehan membludak sampai halaman parkir

Subhanallah, ibu-ibu cinta banget ama PKS

Membludaknya hadirin dengan sigap diatur dan dijaga oleh barisan santika, kepanduan akhwat

Ini di teras gedung

simbah niki sumringah, ajeng kepanggih "Soekarno Baru" Bung Anis

Usai acara, Bung Anis dan jajaran pimpinan PKS DIY longmarch menyapa warga Jogja menuju kantor DPW DIY

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan